BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah Jepang bersama negara-negara anggota Asean terus mengembangkan national task force (gugus tugas nasional) dalam rangka mendukung implementasi Asean Connectivity.
Kimihiro Ishikane, Duta Besar Jepang untuk Asean, mengatakan pemerintah Jepang pada tahun ini baru menyelesaikan studi kelayakan (feasibility study) dalam rangka pengembangan jaringan kapal ferry ro-ro (roll on roll off) antara beberapa negara Asean dengan Indonesia.
“Jepang selama ini dan sekarang merupakan negara yang pertama kali membentuk National Task Force dalam rangka mendukung implementasi Asean Connectivity,” ujarnya kepada Bisnis hari ini, Kamis (14/03/2013).
national task force adalah konektivitas dalam bidang pembangunan infrastuktur baik dalam infrastuktur udara, darat, maupun maritim. Sementara itu, Asean Connectivity merupakan wujud nyata visi Asean dalam membangun komunitas dan kiebersamaan yang akan diimplementasikan pada 2015.
Adapun rute jaringan Kapal ro-ro tersebut, jelas Kimihiro, dimulai dari General Santos di Filiphina yang menghubungkan Bitung (Sulawesi Utara). Selanjutnya, nanti akan menghubungkan Dumai dengan Malaka (Malaysia), termasuk ke Thailand dan juga dengan Brunei.
Kimihiro mengharapkan feasibility study ini bisa menjadi upaya untuk meningkatkan perhubungan laut di antara ASEAN ke depannya. “Ini memang komitmen Jepang”.
Selain itu, tambah Kimihiro, pemerintah Jepang akan terus memperkuat komitmen kerjasama Asean-Jepang dengan menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Comemmorates pada Desember mendatang di Tokyo.
Sebelum memulai di Tokyo, kedua pihak bersepakat akan mengadakan KTT Asean Jepang di Brunei Darussalam pada September mendatang. KTT khusus tersebut khusus untuk memperingati 40 tahun Asean Jepang dan juga merancang kerjasama 10 tahun ke depan.
Ngurah Swajaya, Duta Besar Indonesia untuk Asean, sebelumnya pernah mengungkapkan kesepuluh negara anggota Asean menyambut baik bantuan pemerintah Jepang tersebut untuk mendukung Asean Connectivity.
Swajaya mengungkapkan kerjasama dalam bidang keamanan laut antara Asean dan Jepang saling berkaitan, di antaranya kerjasama pengamanan laut (maritime security) dari kemungkinan bajak laut, penangggulangan kejahatan lintas batas negara, pemberantasan perdagangan narkoba, dan pemberantasan perdagangan manusia.
