Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISRAEL VS PALESTINA: Kunjungan Obama Dinilai Tidak Bawa Manfaat

BISNIS.COM, KOTA GAZA-Rencana kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Palestina dinilai sebagai sebuah kunjungan 'perangkap' yang bertujuan mengganggu rekonsiliasi Palestina. "Kami meyakini kunjungan Obama itu tidak akan menghasilkan terobosan penting

BISNIS.COM, KOTA GAZA-Rencana kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Palestina dinilai sebagai sebuah kunjungan 'perangkap' yang bertujuan mengganggu rekonsiliasi Palestina.

"Kami meyakini kunjungan Obama itu tidak akan menghasilkan terobosan penting bagi bangsa kita," kata Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya pada khutbah sholat Jumat di Masjid Al-Omari di Jalur Gaza.

Ia mendesak saingannya, Presiden Palestina Mahmud Abbas, yang akan bertemu dengan Obama di markasnya di Tepi Barat, tidak tertipu oleh kunjungan itu atau mengorbankan upaya-upaya mencapai rekonsiliasi Palestina.

"Presiden Pemerintah Palestina Abbas, tidak boleh jatuh ke dalam perangkap kunjungan Obama ke kawasan itu dan menutup pintu bagi rekonsiliasi," kata Haniya.

Kunjungan Obama itu "akan dipusatkan pada masalah perkembangan regional dan hanya akan membahas masalah kita dalam cara yang mengganggu upaya rekonsiliasi nasional Palestina dan meluncurkan kembali apa yang disebut negosiasi konyol" dengan Israel, katanya.

Obama akan berada di Israel pada akhir bulan ini dalam lawatan yang juga mencakup Tepi Barat untuk bertemu Abbas dan Yordania dalam misi kebijakan luar negeri pertama pada masa jabatannya yang kedua sebagai presiden AS.

Kamis, ia bertemu dengan para pemimpin masyarakat Yahudi Amerika di Gedung Putih dan mengatakan, tidak akan ada prakarsa besar perdamaian Timur Tengah yang diagendakan ketika ia mengunjungi Israel.

Menurut seorang pejabat AS, Obama mengingatkan bahwa lawatannya itu tidak dimaksudkan untuk mengatasi masalah kebijakan tertentu, namun sebagai peluang untuk berembuk dengan pemerintah Israel mengenai permasalahan luas, termasuk Iran, Suriah dan keadaan di kawasan serta proses perdamaian.

Perundingan perdamaian Palestina-Israel mengalami kebuntuan selama lebih dari dua tahun.

Abbas ingin memperbarui perundingan perdamaian seiring dengan pembekuan pembangunan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Kelompok Hamas dan Fatah pimpinan Abbas menandatangani sebuah perjanjian rekonsiliasi pada April 2011, namun hampir dua tahun kemudian ketidaksepahaman masih terjadi mengenai bagaimana melaksanakan perjanjian itu.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang oleh dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi. Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.(antara/afp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Others
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper