Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEREMPUAN DAN KEKERASAN: Adat Asia Pasifik Soroti Perampasan Lahan

BISNIS.COM JAKARTA: Para perwakilan perempuan adat dari Asia-Pasifik mengkritik keras soal perampasan lahan dan sumber daya alam terkait dengan kekerasan yang dialaminya yang disertai dengan tindakan diskriminasi dan penindasan.

BISNIS.COM JAKARTA: Para perwakilan perempuan adat dari Asia-Pasifik mengkritik keras soal perampasan lahan dan sumber daya alam terkait dengan kekerasan yang dialaminya yang disertai dengan tindakan diskriminasi dan penindasan.

Hal itu disampaikan dalam pernyataan bersama oleh the Asia Indigenous Peoples’ Pact Foundation (AIPP) and the Forest Peoples Programme (FPP), Jumat, (07/3/2013). Pada pekan ini, mereka berkumpul di New York, Amerika Serikat, untuk menyampaikan keprihatian dalam sesi di Commission on the Status of Women (CSW). Tema yang diprioritaskan lembaga fungsional PBB itu adalah kekerasan terhadap perempuan dan gadis.

Salah satu hal yang disampaikan adalah tentang perempuan pribumi dari Asia yang menyoroti hubungan antara hak-hak kolektif atas tanah dan sumber daya serta kerentanan perempuan terhadap kekerasan. Hal itu terkait dengan pengaruh militerisasi terhadap masyarakat adat di Bangladesh.

"Pendudukan tanah adat, penggusuran, perkosaan dan pembunuhan perempuan adat terus dilakukan militer," demikian AIPP dan FPP dalam keterangannya.

Mereka menyatakan masalah itu berlangsung di seluruh wilayah negara. AIPP dan FPP menuturkan perampasan lahan itu bergandengan tangan dengan kekerasan yang dilakukan militer, penduduk maupun keamanan dari perusahaan. (LN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Others
Sumber : Anugerah Perkasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper