Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEPEDULIAN LINGKUNGAN: PSL Sanata Dharma Bangun Kesadaran Kelola Sampah

JAKARTA -- Universitas Sanata Dharma Yogyakarta melalui pusat studi lingkungan (PSL) sedang memfokuskan upaya membangun kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah.Kami perlu fokus pada masalah ini mengingat kepedulian masyarakat pada lingkungan

JAKARTA -- Universitas Sanata Dharma Yogyakarta melalui pusat studi lingkungan (PSL) sedang memfokuskan upaya membangun kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah.

"Kami perlu fokus pada masalah ini mengingat kepedulian masyarakat pada lingkungan dan permasalahan sampah masih rendah. Di sisi lain, persoalan itu sangat mendesak dan perlu solusi yang tepat," kata Rektor Universitas Sanata Dharma Dr. P. Wiryono Priyatamtama S.J.

Wiryono menjelaskan  PSL Sanata Dharma dalam menyukseskan program itu didukung laboratorium bergerak untuk lebih mudah mendekatkan kepada masyarakat yang menjadi sasaran.

Wiryono melanjutkan, personel yang terlibat di PSL jangan hanya berpegang kepada tataran teoritis, mereka harus mampu menjadikan PSL sebagai wadah diskusi dan penerapan.

Mereka harus mampu mengajak pemangku kepentingan, pemerhati, masyarakat, serta dari kalangan mahasiswa agar lebih perhatian terhadap masalah lingkungan, terutama di daerah kota dan pinggiran yang selalu bergelut dengan masalah sampah.

Penanggungjawab PSL Sanata Dharma Drs. P. Sunu Hardiyanto S.J., M.Sc. menegaskan, setahun ke depan, PSL fokus menyadarkan pelajar dan mahasiswa.

Apalagi sejak adanya Kantor Pusat Studi Lingkungan yang ada di Soropadan Condongcatur Yogyakarta "Untuk kantor, dibangun sejak April 2012 dan masih terus berjalan. Rencananya, diresmikan pertengahan Maret ini," kata Sunu.

Doktor Ende Perdana Istyastono, M.Sc., pakar Toksikologi Lingkungan dan Kimia Komputasi mengatakan bahwa tidak hanya masalah sampah, PSL tersebut juga melakukan sinergi dengan bidang lain, misalnya, dengan konservasi, sosiologi, ekonomi, dan lainnya.

"Melihat masalah lingkungan secara holistik atau menyeluruh. Bagaimanapun, persoalan itu saling berkait," kata Ende, yang juga Direktur Pusat PSL periode 2012--2015.

Doktor lulusan Belanda itu mencontohkan persoalan lingkungan yang tercemar, pasti ada kaitannya dengan burung. Saat burung tidak ada, patut dicurigai akan kebersihan sebuah lingkungan.

Tidak hanya menyasar Yogyakarta dan sekitarnya saja dalam kampanye penyadaran lingkungan dan sampah. Ke depan juga berusaha membentuk kelompok masyarakat yang mampu mengonversi energi di lingkungannya dan mengintroduksi aplikasi teknologi ramah lingkungan kepada masyarakat.

"Kami mencoba melakukannya dengan memanfaatkan jejaring yang ada. Seperti Global Environment Facility-United Nation of Development Programmes (GEF-UNDP), EOS Consultant Bogor, Kementerian Lingkungan Hidup Regional Jawa, Forum AMDAL Indonesia, Yayasan Nawakamal Jogjakara, Gerakan Masyarakat Agraris Indonesia NGO, dan masih banyak lagi," katanya.

Tidak hanya itu saja, PSL juga mendapat bantuan laboratorium bergera (mobile) dari pihak universitas. Mobile laboratorium ini merupakan bus yang didesain bisa menjadi laboratorium berjalan yang bisa dipakai oleh dosen dan mahasiswa.

Laboratorium berjalan ini datang pada akhir Desember 2012 dan sudah mulai dimanfaatkan oleh penggiat PSL dengan mendatangi beberapa titik di Bantul, Sleman, dan lainnya.

"Untuk melakukan survei ke beberapa titik yang menyangkut sampah dan upaya seperti apa penanggulangannya," kata Ende.

Kristio Budiasmoro, M.Si., dosen di Bidang Etnobotani dan Biologi Lingkungan menjelaskan bahwa keberadaan bus yang difungsikan laboratorium berjalan ini sangat penting karena kerja mereka dalam melakukan penelitian, survei, dan lainnya lebih cepat.

Selain itu, beberapa daerah juga digandeng untuk program penyadaran soal sampah di tengah masyarakat.

Tidak hanya di Yogya dan sekitarnya, tetapi di luar Jawa, seperti Bukittinggi yang menyatakan akan lebih dalam lagi dalam kerja sama dengan PSL Sanata Dharma. (Antara/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper