Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMILU 2014: PKS buka peluang koalisi dengan PDIP

JAKARTA: Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring mengatakan sebagai partai religius  PKS berpeluang berkoalisi dengan partai nasionalis seperti Partai Gerindra dan PDI Perjuangan untuk mengusung capres pada Pemilu 2014. Penilaian itu disampaikannya

JAKARTA: Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring mengatakan sebagai partai religius  PKS berpeluang berkoalisi dengan partai nasionalis seperti Partai Gerindra dan PDI Perjuangan untuk mengusung capres pada Pemilu 2014.
 
Penilaian itu disampaikannya setelah mempelajari sejarah politik Indonesia dan peran partai-partai politik di Indonesia.

Menurutnya, presiden selalu harus koalisi antara nasionalis dengan religius, atau jawa-non jawa, atau militer-non militer.

Dengan demikian, ujarnya, partai-partai berbasis Islam kemungkinan besar tidak akan bisa bersatu mengusung satu pasangan calon di pemilu 2014 mendatang.

"Untuk pemilihan presiden tak bisa (koalisi religius-religius). Dalam beberapa pemilu, dari sejak 1955, itu tak pernah ada. Itu selalu harus koalisi nasionalis dengan religius, atau Jawa-nonJawa, atau ABRI-nonABRI, begitu," kata Tifatul menjawab wartawan, Rabu (30/1/2013).

Kendati demikian, Menkominfo itu mengatakan PKS belum memutuskan soal koalisi tersebut karena harus menunggu keputusan Majelis Syuro PKS.

"Semuanya bisa terbuka. PKS belum menentukan pilihan," ujarnya.

Terkait peluang partai berbasis Islam di pemilu mendatang, dia menjelaskan bahwa secara kultural peminat partai nasionalis adalah 60%, sisanya milik yang berbasis keislaman.

Menurutnya, PKS sudah memprediksi bahwa pada 2014, tidak akan ada partai yang bisa melewati raihan suara 15%.

Sejauh ini tiga parpol yang disebut lembaga survei berpeluang menjadi pemenang Pemilu 2104 adalah Partai Golkar, PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.

"Itu sudah disurvei. Demokrat saja turun separuh. Kalau target suara PKS itu 15%. Bukan untuk menang pemilu, tapi minimal 3 besar," ujar Tifatul.  (ra)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Rustam-nonaktif

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper