JAKARTA—Mantan Walikota Surakarta Joko Widodo ternyata mendapat penghargaan sebagai Walikota terbaik dunia ketiga seperti yang di lansir www.worlmayor.com.
Meskipun penghargaan tersebut dia dapat ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta,Jokowi merasa itu hal biasa. Saat ini menurutnya adalah terus bekerja mengabdi bagi masyarakat Jakarta seluruhnya.
"Bekerja terus untuk rakyat,mau itu pengahargaan apa pun saya tetap apresiasi yang terpenting adalah terus bekerja," ujar Jokowi—panggilan akran Joko Widodo—d Balai Kota hari ini, Selasa (8/1/2013).
10 Wali Kota Terbaik Dunia Veri Worldmayor.com
No | Nama | Kota/ Negara | No | Nama | Kota/ Negara |
1 | Inaki Azkuna | Bobao/ Spanyol | 6 | Park Wan-su | Changwon/ Korsel |
2 | Lisa Scaffidi | Perth/ Australia | 7 | Len Brown | Auckland/ Selandia Baru |
3 | Joko Widodo | Surakarta/ Indonesia | 8 | Edgardo Pamintuan | Angeles/ Filipina |
4 | Regis Labeaume | Quebec/ Kanada; | 9 | Mouhib Khatir | Zeralda/ Aljazair |
5 | John F. Cook | El Paso/ AS | 10 | Alfonso Sánchez Garza | Matamoros/ Mexico |
Sumber: Worldmayor.com.
Seperti diketahui Jokowi terpilih sebagai Wali Kota terbaik ketiga dunia oleh Yayasan Walikota Sedunia (The City Mayors Foundation). Alasan utamanya karena keberhasilannya membentuk citra kota Surakarta sebagai kota seni budaya. Image yang terbentuk itulah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Selain itu, Jokowi juga gencar mengkampanyekan anti- korupsi, yang membuatnya mendapatkan reputasi sebagai politisi paling jujur di Indonesia. Ditambah lagi keputusan Jokowi yang menolak mengambil gaji selama menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Seperti dikutip dari situs www.worldmayor.com, Selasa (8/1), posisi Wali Kota Terbaik dunia ditempati Inaki Azkuna, Bilbao, Spanyol, yang dinilai berhasil mentransformasikan kota Bilbao dari kota industri menjadi pariwisata. Lisa Scaffidi, Wali Kota Perth, Australia yang berada di posisi kedua.
Dia terpilih karena kedekatannya dengan warga. Lisa yang terpilih sebagai wali kota pada 2007 menganggap media sosial seperti twitter dan facebook sebagai alat promosi abad 21 untuk berkomunikasi dengan warga yang tidak bisa dijangkaunya. (sut)