Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DAGING & SAYUR: Harga daging ayam dan cabe picu deflasi di Jateng

SEMARANG – Jawa Tengah pada November 2012 mengalami deflasi 0,01% akibat penekanan harga jual sejumlah komoditas yang cenderung menurun, terutama daging ayam ras, cabe merah dan minyak goreng.

SEMARANG – Jawa Tengah pada November 2012 mengalami deflasi 0,01% akibat penekanan harga jual sejumlah komoditas yang cenderung menurun, terutama daging ayam ras, cabe merah dan minyak goreng.

 

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Jam Jam Zamachsyari mengatakan Jateng pada November 2012 mengalami deflasi 0,01% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 131,60 poin, lebih rendah dibanding Oktober lalu yang mengalami inflasi sebesar 0,12% dengan IHK 124,08 poin.

 

“Terjadinya deflasi akibat penurunan harga kelompok bahan makanan mencapai 0,43%, serta kelompok sandang urun 0,40%, sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah daging ayam ras, cabe merah, minyak goreng,” ujarnya, Senin (03/12/2012).

 

Dia mengatakan dari empat kota yang dilakukan Survey Biaya Hidup (SBH) oleh BPS, terdapat dua kota mengalami inflasi, yakni Kota Surakarta 0,20% dan Kota Purwokerto 0,08%. Sedangkan dua kota lainnya mengalami deflasi, yaitu Kota Tegal 0,37% dan Kota Semarang 0,01%.

 

“Komoditas yang memicu terjadinya inflasi di dua kota itu, yakni Kota Surakarta dan Purwokerto itu adalah kenaikan harga bawang merah, bawang putih, daging sapi, angkutan udara dan upah pembantu rumah tangga,” tuturnya.

 

Dia menuturkan dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa, empat kota mengalami inflasi, yakni Surabaya 0,25%, DIY sebesar 0,20%, Jakarta 0,14%, serta Serang 0,07%.Sementara untuk dua kota yang mengalami deflasi adalah Semarang 0.01% dan Bandung 0,10%.

 

“Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender November 2012 mencapai 3,82%, sedangkan dibandingkan periode sama tahun lalu mencapai sebesar 4,21%, lebih tinggi dibandingkan sepanjang 2011 yang mengalai inflasi 3,27%,” tuturnya. (dot)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Reporter 1
Sumber : Puput Ady Sukarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper