BALIKPAPAN-Kondisi Kota Barong Tongkok, Kutai Barat, yang sempat ricuh akibat adanya massa yang melakukan penjarahan pada minimarket mulai berangsur pulih.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur Farid Wadjdy mengatakan Bupati Kutai Barat turun langsung ke lapangan untuk mengupayakan perdamaian atas pertikaian yang dipicu oleh antrian bahan bakar minyak.
Para warga yang sempat mengungsi ke Polres Kutai Barat dan Kodim 0912/Kutai Barat sebanyak 898 warga dianjurkan untuk segera kembali ke rumah masing-masing.
“Hasil tinjauan kami di lapangan memperlihatkan kondisi yang berangsur-angsur membaik. Kondisi ini diharapkan bisa terus dijaga sehingga kejadian susulan bisa dihindarkan,” ujarnya Senin (26/11).
Namun dia menyebutkan ada masalah baru yang harus dihadapi oleh pemerintah dan pengungsi karena ada warga yang harus kehilangan rumah. Pembakaran kios di pasar yang terjadi pada Minggu (25/11) dinihari menyebabkan warga harus kehilangan rumah tinggal.
Farid menyebutkan telah menginstruksikan Dinas Sosial untuk menyalurkan bantuan tenda dan dapur umum sebagai tempat tinggal sementara bagi warga.
Dia juga mengharapkan agar warga tidak lantas terprovokasi oleh beredarnya pesan singkat yang bisa memicu pecahnya kericuhan susulan.
Kericuhan tersebut terjadi dipicu oleh pemukulan yang terjadi terhadap salah satu warga ketika membeli premium di salah satu agen premium dan minyak solar (APMS) pada Jumat (23/11). Setelah sempat mereda pada Sabtu (24/11) pagi, situasi kembali memanas setelah adanya dugaan pembakaran ratusan kios di pasar yang lokasinya berdekatan dengan Polres Kubar.
Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky W. Usman mengatakan antisipasi dini akan terus dilakukan pihaknya agar kericuhan tidak meluas. (yus)