IBM INDONESIA Buka Cabang Baru di Balikpapan

BALIKPAPAN : IBM Indonesia buka kantor cabang baru di Balikpapan dengan proyeksi  mampu menyumbang pendapatan sebesar 10% dari total target tahunan.Secara nasional pendapatan IBM banyak berasal dari jasa layanan yang memberikan kontribusi sebesar 60% terhadap pendapatan.Sementara untuk hardware, yang dulunya menjadi kekuatan utama IBM, hanya memberikan kontribusi sekitar 20% dari pendapatan atau hampir sama dengan pendapatan dari segmen piranti lunak (software).Country Geo Expansion Leader IBM Indonesia Tan Wijaya mengatakan banyak beroperasinya perusahaan bersakala besar menjadi salah satu alasan pihaknya membuka cabang di Balikpapan. Alasan tersebut juga menyebabkan target pertumbuhan di kantor cabang baru ini dipatok sebesar dua digit.“Kami optimis target-target tersebut bisa tercapai karena pasarnya masih cukup potensial untuk dikembangkan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (06/11).Dia menyebutkan ada empat kelompok komunitas yang akan masuk dalam prioritas pengembangan IBM Indonesia di Balikpapan yakni industri pertambangan, industri perkebunan, pemerintah daerah serta pendidikan. Kendati demikian, industri pertambangan menjadi prioritas utama pengembangan karena komunitasnya telah terbentuk dengan baik di Balikpapan.Tan mengatakan beberapa perusahaan pertambangan nasional maupun asing telah bekerja sama dengan IBM Indonesia. Pelayanan yang lebih dekat kepada konsumen ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas kerja sama di masa mendatang.Selain itu, industri perkebunan diharapkan bisa mendorong realisasi target selain industri pertambangan. Sementara untuk pemerintahan, kerja sama diarahkan melalui pemanfaatan eGovernement. Saat ini, pihaknya mengaku telah bekerja sama dengan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kaltim.Adapun untuk sektor pendidikan, porsi anggaran yang diamanatkan sebesar 20% oleh undang-undang menjadi salah satu pengembangan yang bisa disasar. “Pemanfaatan teknologi informasi yang disediakan IBM diharapkan bisa mengoptimalkan anggaran pendidikan yang diamanatkan sebesar 20% oleh undang-undang,” tukasnya.Tan menambahkan IBM Indonesia juga akan menyasar para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Karakteristik pengusaha UMKM yang cenderung mencari solusi dengan harga terjangkau, tepat sasaran dan telah terimplementasi dengan baik akan dipenuhi dengan penyesuaian fitur serta layanan. Hanya saja, pelaku UMKM yang akan disasar ini masih berfokus pada industri pertambangan.“Seperti penyewaan alat berat yang memerlukan database untuk transaksi yang pernah dilakukannya,” pungkasnya. (sut/dot)