JAKARTA: Keberadaan Wali Songo, sebagai penyebar agama Islam, masih sering dilupakan dalam sejarah Islam di Indonesia. Sejarawan Sunyoto mengungkapkan fakta secara ilmiah bahwa Wali Songo ada dan bukan kisah fiktif dan mitos dalam sejarah perjalanan Islam nusantara.
Bukti Keberadaan Wali Songo di Indonesia itu dipaparkan dalam buku berjudul “Atlas Wali Songo” yang dirilis pada hari ini (5/7/2012) di Gedung Pegurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Buku yang diterbikan oleh Pustaka Liman dan Trans Pustaka bekerjasama dengan Pusat Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTN) Nahdlatul Ulama memaparkan keberadaan Wali Songo sebagai penyebar Islam pertama di Indonesia yang dilakukan sejak 1470-an.
Dalam bukunya, Agus Sunyoto menampilkan sejumlah bukti kebaradaan para penyebar agama Islam itu, melalui bukti foto makam, kerajaan, situs bersejarah, dan sejumlah peninggalan lain. Agus Sunyoto juga mencari bukti-bukti melalui penelitian arkeologi, serta kajian sosial budaya.
“Dalam Ensklopedia Islam sebanyak tujuh jilid, tidak ada informasi mengenai Wali Songo. Jika hal ini terus dibiarkan, dalam 20 tahun ke depan, Wali Songo akan tersingkir dari percaturan akademis keagamaan,” kata Agus Sunyoto.
Dia mengatakan tujuan pembuatan buku tersebut untuk melegitimasi secara akademis dan ilmiah mengenai kebaradaan wali sebagai penyebar Islam.
Ketua PBNU Said Aqil Siroj mengatakan ini merupakan buku pertama yang menjelaskan Wali Songo secara ilmiah dan akademis.
“Selama ini kami mendengar kisah Wlai Songo dari cerita lisan berdasarkan sumber yang tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya. Dari buku ini ulama bisa mendapatkan bukti historis yang meyakinkan mengenai sejarah mereka.
Arkeolog Universitas Indonesia Irmawati Marwoto Johan mengatakan ini merupakan pertamakali referensi arkeologi dan sejarah digunakan sebagai rujukan ilmiah.
“Saya mengapresiasi buku ini apalagi ada kecenderungan penghilangan sejarah Wali Songo. Saya akan ikut memperjuangkan jika keberadaan wali itu hilang dalam sejarah Islam,” katanya.
Dalam buku itu juga disebutkan tokoh-tokoh Wali Songo justru berjumlah sepuluh, bukan sembilan. Tokoh wali itu terdiri dari Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat, Sunan Siti Jenar, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Raden Fatah.(msb)