JAKARTA: Penataan kawasan makam Presiden ke empat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) segera diresmikan menyusul hampir terselesaikannya penataan di komplek Pondok Pesantren Tebu Ireng, di Jombang, Jawa Timur.
Dengan telah tertatanya kawasan tersebut, peziarah yang setiap harinya mencapai 3.000 hingga 5.000 orang dapat menikmati fasilitas yang ada. Begitu pula dengan para santri dapat menempati asrama baru yang lebih bersih.
Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Budi Yuwono mengaku puas dengan terselesaikannya penataan kawasan. Dia juga meminta agar fasilitas yang telah terbangun dapat tetap dipelihara setelah diresmikan dan diserahterimakan kepada yayasan.
Selain itu, Budi berharap dengan diresmikannya kawasan tersebut dapat meningkatkan kekhusyukan peziarah yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar pesantren, serta kesehatan para santri
“Saya puas dan bisa melihat sendiri manfaatnya bagi para peziarah yang tak habis-habisnya mendatangi komplek pemakaman Gus Dur dan keluarga,” ujar Budi saat mengelilingi komplek asrama dan fasilitas terbangun lainnya Senin, seperti dikuti dari website resmi Kementerian Pekerjaan Umum, Selasa 24 April 2012.
Pengasuh pesantren Tebu Ireng yang juga adik kandung Gus Dur, KH Solahudin Wahid atau yang biasa disapa Gus Sholah menyambut dukungan pemerintah untuk memfasilitasi para peziarah yang berjumlah ribuan setiap harinya.
“Hajat orang banyak memang seharusnya mendapatkan dukungan pemerintah, contohnya kenyamanan peziarah,” ucapnya dikesempatan yang sama.
Di sisi lain, pihaknya juga akan lebih menanamkan perilaku para peziarah, penghuni, dan masyarakat untuk terus merawat dan menjaga fasilitas yang telah terbangun. “Jangan sampai nanti dikotori dengan para pedagang yang tidak bertanggung jawab menjaga kebersihannya,” tambahnya.
Penataan yang menggunakan anggaran Kementerian PU tahun 2011 ini meliputi pembenahan fasilitas ziarah dengan membangun ruang dzikir dan halamannya, pembenahan lingkungan pondok dengan membangun asrama, area parkir dan istirahat pengunjung, serta penataan jalan lingkungan dan halaman pondok.
Penataan kawasan makam Gus Dur merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden. Tidak lama setelahnya, komplek makam Gus Dur dan lingkungan pesantren ditata dengan membangun gedung asrama dan penataan area ziarah bagi pengunjung.
Jalan lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menghubungkan simpul-simpul pusat kegiatan sosial dan budaya dengan konstruksi beton. Sedangkan area parkir dirancang untuk memisahkan antara kegiatan pondok dan lalu lintas peziarah. (Bsi)