JAKARTA: Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menghukum Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) untuk membayar PT ICB Bank Bumiputera sebesar US$659.140 (sekitar Rp6 miliar) berkaitan klaim asuransi yang diajukan bank swasta tersebut.
"Majelis hakim mengbulkan gugatan Penggugat untuk sebagian, yakni melaksanakan kewajiban pembayaran kepada Penggugat sebesar US$659.140.00, ditambah bunga 0,5% per bulan sejak gugatan didaftarkan sampai putusan dijalankan," ungkap majelis hakim dalam putusannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, hari ini.
Dalam putusannya, majelis hakim menguraikan kasus keperdataan ini berawal dari perjanjian kerjasama antara Bank ICB Bumiputera dengan Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) berkaitan pembiayaan tagihan ekspor, yang mana Penggugat sebagai tertanggung dan Tergugat I sebagai penanggung.
Penggugat, melalui cabangnya di Surabaya memberikan fasilitas LC dan negosiasi wesel ekspor kredit pada PT Abergumi Medical (Tergugat II).
Fasilitas L/C tersebut nilainya US$659.140 yang dipergunakan untuk kepentingan modal dan pembelian bahan baku sarung tangan yang dibeli oleh perusahaan Amerika Serikat, Durasafe (Tergugat III).
Namun yang terjadi, Tergugat III belum melunasi wesel Tergugat II, sehingga Bumiputera mengalami kerugian. Penggugat mengklaim wesel ini termasuk dalam pertanggungan ASEI, namun ASEI menolak kliam dengan alasan kliam tidak memenuhi persyaratan.
Kuasa Hukum Bank ICB Bumiputera Tbk, Hamud Balfas mengatakan wajar, apabila majelis hakim mengabulkan gugatan yang diajukan perusahaannya karena gugatan itu sudah sesuai dengan ketentuan polis yang disepakati bersama.
Kuasa hukum PT ASEI, Tony Wishnu Pratama yang menghadiri putusan tersebut menolak mengomentari isi putusan majelis hakim. "Tentunya kami mengajukan upaya hukum atas putusan tersebut, begitu saja." (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
