Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marzuki Ali lontarkan ide sumpah pocong

JAKARTA: Ketua DPR Marzuki Alie mengusulkan ide perlunya sumpah pocong sebagai alternatif untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan terhadap pimpinan KPK oleh Komite Etik KPKmengingat sulitnya mencari orang yang bisa dipercaya.Ide tersebut dilontarkan Marzuki

JAKARTA: Ketua DPR Marzuki Alie mengusulkan ide perlunya sumpah pocong sebagai alternatif untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan terhadap pimpinan KPK oleh Komite Etik KPKmengingat sulitnya mencari orang yang bisa dipercaya.Ide tersebut dilontarkan Marzuki merujuk pada hasil pemeriksaan Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)dalam dugaan pelanggaran etik yang dilakukan pimpinan KPK. Dalam pemeriksaan terhadap Chandra Hamzah, Komite Etik KPK berbeda pendapat di mana dari tujuh anggota Komite Etik, tiga anggota menyatakan Chandralayak mendapatkan sanksi ringan karena dinilai melakukan pertemuan dengan orang yang berperkara.“Jadi kalau sudah begitu kan susah. Untuk baiknya ya pakai alat yang ada saja, yaitu detektor untuk menilai orang itu bohong atau tidak. Yang kedua dengan cara sumpah pocong saja," ujar Marzuki di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen hari ini.Namun demikian Marzukimenegaskan dalam hal keputusan Komite Etik KPK, dirinya tidak boleh mencampuri karena bukan wewenangnya.Marzuki mengakui cara mencari kebenaran dengan sumpah pocong tersebut merupakan cara yang aneh, namun kalau bicara soal etika tidak ada fakta yang jelas sehingga sulit mencari kebenaran, katanya."Pertemuan (Chandra dan Nazaruddin) itu kalau tidak ada yang mengatur tidak mungkin ada pertemuannya,” katanya.Marzuki mengatakansumpah pocong hanya dilakukan kalau sudah tidak ada jalan lain lagi dan biarlah tuhan yang menghukum. “Kalau sudah disumpah dengan kitab suci, berdasarkan kepercayaannya, dia akan dilaknat. Ya sudahlah biar mereka dilaknat Tuhan," ujarnya.Marzuki kembali menegaskan, karena dia tidak memiliki wewenang untuk menilai kebenaran pertemuan Chandra Hamzah dengan pihak yang berperkara, termasuk soal penilain terhadap Komite Etik KPK, maka ia akhirnya mempercayai saja apa yang menjadi keputusan Komite Etik KPK tersebut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dara Aziliya

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper