Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pastika: Bali berpotensi pemadaman

DENPASAR: Pemerintah Provinsi Bali mencatat kebutuhan energi masih sangat minim sehingga rentan terjadi pemadaman listrik saat perbaikan pembangkit terjadi pada beban puncak.  Pada sambutan Gubernur Made Mangku Pastika yang disampaikan Kepala Bidang

DENPASAR: Pemerintah Provinsi Bali mencatat kebutuhan energi masih sangat minim sehingga rentan terjadi pemadaman listrik saat perbaikan pembangkit terjadi pada beban puncak.  Pada sambutan Gubernur Made Mangku Pastika yang disampaikan Kepala Bidang Pertambangan dan Energi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali Putu Agus Budiana mengatakan daya mampu listrik di Bali, mencapai 620 Megawatt. Pada besaran daya mampu, terhitung beban puncak di provinsi  ini mencapai 548 Mw. Saat ini, Kebutuhan energi di sektor industri dan bangunan gedung di Provinsi Bali mayoritas dipenuhi oleh PT PLN Persero.Besaran angka beban puncak menunjukkan residual margin sebesar 11,6% atau dibawah batasan yang seharusnya 30%. “Kondisi ini dapat dikategorikan kritis dan masih rentan menimbulkan pemadaman bergilir, bila salah satu pemangkit diperbaiki,” katanya saat menghadiri acara bertajuk Menggali Potensi Efisiensi Energi di Indstri yang diadakan Kementerian Energi dan Sumer Daya Mineral, hari ini.Sementara kapasitas terpasang pada pembangkit listrik PT PLN Persero saat ini sebesar  723 Mw. Besaran pasokan itu dipenuhi dari pembangkit listrik dari Bali dan sebagian Jawa. Suplai listrik dari Jawa sebanyak 200 Mw dialirkan melalui kabel bawah laut.Pastika mengatakan, Angka kebutuhan energi akan terus merangkak naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pada data tingkat pertumbuhan ekonom bali pada 2010-2011 bergerak antara 5-hingga 6% dengan memicu tingkat pertumbuhan kebutuhan listrik sebanyak 10-11%.Pada kondisi tersebut, lanjut dia, forecasting beban puncak pada 2017 diperkirakan mencapai 1.095 Megawatt atau dua kali lipat beban puncak saat ini. Kondisi ini merupakan tantangan untuk PLN sebagai penyedia layanan kelistrikan.Pastika menjelaskan, energi baru terbarukan dapat diintensifkan sebagai alternatif bagi pemerintah yang selama ini masih menggunakan bahan bakar fosil. Pemenuhan sektor energi ini sangat penting,   mengingat perekonomian Bali sangat tergantung sektor industri pariwisata. “Sementra  industri pariwisata pun sangat tergantung pada suplai energi.”(api) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Matroji

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper