Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Finders siapkan US$138 juta garap Wetar.

JAKARTA: Finders Resources Ltd menunjuk Barclays Capital, Credit Suisse AG, dan Standard Bank Plc sebagai pengatur dan fasilitator pembiayaan pengembangan komersial proyek tambang tembaga dan emas di Wetar, Maluku, senilai US$138 juta atau setara Rp1.17

JAKARTA: Finders Resources Ltd menunjuk Barclays Capital, Credit Suisse AG, dan Standard Bank Plc sebagai pengatur dan fasilitator pembiayaan pengembangan komersial proyek tambang tembaga dan emas di Wetar, Maluku, senilai US$138 juta atau setara Rp1.17 triliun.Fasilitas tersebut termasuk pinjaman senilai US$103 juta untuk konstruksi, pinnjaman tak terduga senilai US$20 juta apabila terjadi kenaikan biaya proyek, serta modal kerja senilai US$15 juta guna membiayai kewajiban pajak jangka pendek.

Manajemen Finders dalam keterangan resminya di Bursa Efek Australia hari ini menyatakan seluruh pembiayaan itu akan mendukung konstruksi proyek Wetar. Kajian kelayakan bank proyek tersebut sebelumnya memperkirakan nilai proyek tersebut mencapai US$304 juta. (Bisnis.com, 27 Juni)"Syarat pinjaman selanjutnya akan ditetapkan berdasarkan uji kelayakan, persetujuan kredit, penyelesaian dokumen keuangan prouyek, dan syarat-syarat khusus lain. Tenggat bagi bank untuk meraih persetujuan kredit itu dipatok September 2011," kata manajemen Finders.

Berdasarkan studi kelayakannya, apabila konstruksi penambangan dibangun awal kuartal ke-empat tahun ini, level produksi penuh akan tercapai akhir 2013. Berdasarkan perhitungan, tembaga yang bisa diproduksi di proyek tersebut mencapai 150.000 ton dengan waktu produksi sekitar 9 tahun.

Proyek tambang tembaga Wetar berlokasi di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pulau Wetar adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Laut Banda dan berbatasan dengan Timor Leste.Tambang Wetar semula adalah tambang emas yang dikuasai PT Prima Lirang Mining. Perusahaan yang disebut terakhir itu mulai beroperasi pada 1989 dan setop operasi pada 1997, seiring makin menipisnya cadangan emas di pulau tersebut.Finders bersama mitranya PT Batutua Kharisma Permai masuk ke bekas lokasi tambang emas itu pada paruh 2008. Di Indonesia, Finders bersama Batutua Permai juga menggarap proyek tambang emas dan perak Ojolali di Lampung dengan total saham 77,2%. (bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper