Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

'Tak etis membandingkan SBY dengan Soeharto'

JAKARTA: Survei mengenai perbandingan antara kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan era Presiden Soeharto berdasarkan persepsi masyarakat dinilai kurang etis secara moral karena keduanya berada para zaman yang berbeda. "Secara moral

JAKARTA: Survei mengenai perbandingan antara kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan era Presiden Soeharto berdasarkan persepsi masyarakat dinilai kurang etis secara moral karena keduanya berada para zaman yang berbeda. "Secara moral tidak etis menilai satu kinerja kepresidenan lewat persepsi publik, ujar Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi.Menurut dia, membandingkan keberhasilan satu kinerja pemerintahan seharusnya diukur dengan indikator yang didasarkan data dan fakta. Setidaknya terdapat tiga indikator utama seperti anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), pertumbuhan ekonomi, serta ketersediaan lapangan kerja.Tidak bisa keberhasilan satu pemerintahan diukur secara persepsi antara yang sudah berjalan dan yang sedang berjalan. Apalagi kalau dinilai lewat persepsi, hasilnya akan sangat bias, ujarnya kepada Bisnis saat ditanya soal hasil survei yang dilakukan Indobarometer baru-baru ini.Dengan demikian, ujar Adhie, masyarakat tidak bisa mengambil kesimpulan bahwa rezim masa lalu lebih baik dari yang sekarang. Survei ini hanya hanya membuktikan kemarahan publik, sebuah persepsi lebih emosional dari masyarakat, ujar mantan aktivis yang juga pengamat politik tersebut.Adhie menjelaskan pemerintahan SBY juga tidak bisa dibilang berhasil karena hilangnya kredibilitas publik di bidang clean government dan good government. Secara umum pemerintahan periode kedua SBY kehilangan kredibilitas clean government dan good government, ujarnya.Adhie menyontohkan bahwa setidaknya ada dua kasus besar yang membuat kredibilitas SBY merosot. Selain kasus mega skandal yang melibatkan para birokrat penting, kasus mafia pajak yang tidak kunjung tuntas juga memperburuk citra pemerintahan Presden SBY.Menurut dia, dalam kasus Bank Century, pemerintah mengalami penurunan kredibilitas karena meski fakta hukum sudah terungkap di DPR, akan tetapi aparat penegak hukum tidak bisa menindaklanjuti kasus itu. Penegakkan hukum memang sangat rapuh sekarang karena banyak kasus hukum yang tidak ditindaklanjuti, ujarnya.Memang survei yang dilakukan Indo Barometer telah mempermalukan pemerintahan Presiden SBY yang dianggap tidak lebih baik dari era Orde Baru. Tidak hanya itu, Soeharto menempati urutan pertama sebagai presiden RI yang paling disukai dan paling berhasil di atas Presiden SBY. Dari hasil survey itu disebutkan, Soeharto paling disukai publik (36,5%), disusul SBY (20,9%), dan Soekarno (9,8%). Soeharto pun dianggap yang paling berhasil (40,5%), disusul SBY (21,9%) dan Soekarno (8,9%).(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper