JAKARTA: Meski pimpinan DPR mengklaim seluruh fraksi telah menyetujui pembangunan gedung baru DPR, akan tetapi sejumlah fraksi masih konsisten tetap menolak rencana itu.
Bahkan, mereka mendesak pimpinan DPR untuk menarik kembali pernyataannya. Suara-suara tersebut berasal dari partai Gerindra, Hanura, dan PDIP.Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dengan tegas mengatakan bahwa Fraksi PDIP menolak pembangunan dengan perencanaan awal karena yang menghabiskan dana hingga triliunan rupiah."Ini yang menjadi dasar sikap penolakan perencanaan pembangunan gedung yang alokasi anggarannya selangit," ujarnya kepada Bisnis, hari ini.Menurut dia, setiap keberatan masyarakat terkait pengeluaran yang berlebihan terhadap pembangunan gedung di saat masyarakat tengah mengalami berbagai masalah seharusnya diterima DPR. "Bukannya DPR wakil rakyat dan wajib mendengar dan menyerap aspirasi rakyat. DPR seharusnya lebih terbuka."Hal senada juga diungkapkan anggota dewan dari Hanura Syarifuddin Sudding. Sesuai hasil rapat fraksi pada Oktober 2010, paparnya, Hanura konsisten menolak pembangunan gedung baru DPR."Keputusan resmi rapat fraksi yang menolak pembangunan gedung belum dicabut sampai saat ini, karena bukan prioritas, yang penting peningkatan kesejahteraan rakyat, tegasnya kepada Bisnis.Dia mengaku heran adanya klaim dari pimpinan DPR yang mengatakan bahwa setiap fraksi telah menyetujui pembangunan gedung berlantai 36 tersebut. "Kita akan meminta keterangan dan klarifikasi terhadap anggota yang memberi keputusan di BURT. Sebab Fraksi Hanura masih pada keputusan resmi untuk tetap menolak," katanya.Demikian pula dengan Fraksi Gerindra, yang telah memutuskan dalam rapat Pimpinan Nasional III pada Okotober lalu untuk menolak pembangunan gedung baru."Sejak awal Gerindra tidak pernah menyetujui pembangunan gedung baru DPR itu. Lebih baik, Gerindra berpendapat dimanfaatkan saja gedung yang sudah ada, ujar M Asrian Mirza, Ketua DPP Bidang Humas Dan Media Massa Partai Gerindra.Dia juga meminta pimpinan DPR menarik pernyataan yang mengatakan bahwa seluruh fraksi menyetujui pembangunan gedung baru untuk anggota dewan"Kami meminta Pak Marzuki Ali untuk menarik pernyataannya tentang semua fraksi sudah menyetujui pembangunan gedung baru itu. Ini tidak benar. Gerindra tidak pernah setuju," tegasnya.Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Sukardi Rinakit menilai pembangunan Gedung baru DPR saat ini bukan kebutuhan mendesak. Pasalnya, dari sisi ruang masih banyak yang dapat dimanfaatkan. "Alasan penambahan staf ahli juga tidak beralasan, zaman sekarang tidak harus bekerja kumpul satu kantor, ujarnya dihubungi Bisnis.Selain itu, kondisi rakyat yang masih belum membaik secara umum juga seharusnya menjadi concern para anggota dewan. Apalagi, banyak RUU yang belum terselesaikan. "DPR lebih baik fokus pada pekerjaan bukan malah pembangunan gedung," katanya.Anggaran senilai Rp800 miliar yang telah dialokasikan dalam APBN 2011, tambahnya, dapat dialihkan untuk kepentingan rakyat miskin.Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Anis Matta mengatakan seluruh fraksi telah menyetujui pembangunan gedung yang telah direncanakan sejak 3 tahun silam tersebut.Bila pun ada suara-suara yang menolak pembangunan gedung tersebut, tegasnya, hanya pernyataan pribadi yang tidak mewakili fraksi dan partai.Kita sudah rapat sebelum masa reses. Semua fraksi dan pimpinan telah menyetujui, termasuk Hanura dan Gerindra. Kalau saja saat itu ada yang tidak setuju, kita tidak akan jalan, ujarnya kepada wartawan seusai sidang Paripurna di DPR RI, hari ini.(yn)