Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lapor Presiden, KPU Minta Dukungan

Komisi Pemilihan Umum meminta dukungan dari pemerintah dalam hal penggunaan teknologi informasi.
Petugas membawa surat suara untuk didistribusikan di GOR STT Mandala, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/6). KPU Kota Bandung mendistribusikan 1,7 juta surat suara Pilgub Jabar, dan 1,7 juta surat suara Pilwalkot Bandung ke 4.419 TPS yang ada di Kota Bandung./Antara
Petugas membawa surat suara untuk didistribusikan di GOR STT Mandala, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/6). KPU Kota Bandung mendistribusikan 1,7 juta surat suara Pilgub Jabar, dan 1,7 juta surat suara Pilwalkot Bandung ke 4.419 TPS yang ada di Kota Bandung./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum meminta dukungan dari pemerintah dalam hal penggunaan teknologi informasi.

Usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengemukakan pihaknya sedang menghadapi persoalan terkait penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam proses penyelenggaraan Pemilu.

"[Teknologi] itu sudah kami gunakan sejak Pemilu sebelumnya. Tetapi, untuk Pemilu yang sekarang tantangan KPU makin besar, makin beragam, makin rumit terhadap proses ini. Jadi kami sampaikan bahwa kami tidak bisa menyelesaikan persoalan ini sendiri," paparnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Menurut Arief, KPU tidak bisa bekerja sendiri sehingga membutuhkan bantuan dari lembaga-lembaga pemerintah yang punya keahlian di bidang tersebut. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) di KPU terbatas sedangkan beban kerja petugas di bidang TI semakin banyak.

"Kami bekerja sama dan membicarakan dengan kementerian terkait dan itu sudah kami lakukan, untuk dibantu SDM dari kementerian terkait," jelasnya.

Selain SDM, sarana dan prasarana yang dimiliki KPU juga disebut terbatas. 

KPU mengaku sudah memiliki peta jalan yang membutuhkan anggaran hingga Rp35 miliar. Namun, pencairannya diakui sangat lambat dan berpotensi menghambat kinerja KPU ke depan.

"KPU sudah merancang untuk memenuhi sarana dan infrastrukturnya, tapi kan memerlukan anggaran untuk memenuhi itu. Bapak Presiden sudah memberikan komitmennya, proses ini akan dipercepat untuk memenuhi [kebutuhan KPU]," lanjut Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper