Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Klaim Hancurkan Terowongan Bawah Tanah di Gaza

Israel Klaim Hancurkan Terowongan Bawah Tanah di Gaza
Bendera Israel terlihat di dekat Dome of the Rock, yang terletak di Kota Tua Yerusalem./Reuters
Bendera Israel terlihat di dekat Dome of the Rock, yang terletak di Kota Tua Yerusalem./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Israel Defence Forces atau IDF mengklaim telah menghancurkan terowongan bawah tanah Gaza yang membentang hampir 1 kilometer yang menuju ke wilayah Israel. Angkatan udara Israel menyerang lebih dari 30 sasaran di Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket Hamas.

Dilansir dari Russia Today, 30 Mei 2018, terowongan Palestina sepanjang 900 meter yang terletak di dekat penyeberangan perbatasan Kerem Shalom, yang diperpanjang hingga ke wilayah Israel dan Mesir, digunakan untuk mengangkut senjata ke wilayah Mesir, menurut laporan IDF.

Terowongan itu menjadi sasaran angkatan udara Israel setelah puluhan mortir dan proyektil roket dilaporkan ditembakkan ke Israel dari dalam Gaza pada Selasa, 29 Mei. Israel mengatakan bahwa sebagian besar proyektil roket dicegat oleh sistem pertahanan misil Iron Dome. Dilaporkan satu warga sipil dan tiga tentara terluka dalam serangan itu.

Sebagai balasan, angkatan udara Israel melakukan serangan terhadap 30 sasaran di Gaza. Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengatakan Israel secara besar-besaran menyerang infrastruktur teroris, termasuk terowongan tambahan yang melintasi Jalur Gaza.

Israel melihat serangan ini merupakan yang terburuk sejak perang Gaza 2014. Selama operasi Protective Edge yang dilancarkan Israel telah menewaskan lebih dari 2.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 500 anak-anak, menurut Amnesty International.

Aktivitas bersenjata terjadi setelah satu bulan lebih protes dilakukan seluruh wilayah Palestina menandai peringatan ke-70 tahun hari Nakba, ketika ratusan ribu orang Palestina diusir dari tanah mereka setelah Israel dibentuk pada 1948. Peringatan itu bertepatan dengan pembukaan resmi kedutaan baru Amerika Serikat di Yerusalem, yang memicu kecaman internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper