Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pernah Berkhianat, Mantan Agen Rahasia Rusia Kritis di Inggris

Mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal yang juga dituduh berkhianat dan bekerja untuk Inggris sakit kritis akibat terkena zat yang belum diketahui di Inggris.
Agen rahasia/Istimewa
Agen rahasia/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA — Mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal yang juga dituduh berkhianat dan bekerja untuk Inggris sakit kritis akibat terkena zat yang belum diketahui di Inggris.

Polisi Inggris menyatakan dua orang masing-masing pria berusia 66 tahun dan wanita 33 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah bangku pusat perbelanjaan pada Minggu (4/3/2018) waktu setempat.

Keduanya terkena zat yang belum diketahui di Kota Salisbury di wilayah selatan Inggris. Keduanya kritis dan menjalani perawatan intensif. Polisi menyatakan mereka mengalami sakit kategori sangat parah.

Skripal, yang pernah menjadi agen mata-mata Rusia berpangkat kolonel, pernah didakwa karena melakukan tindak pengkhianatan kepada negaranya pada 2006. Akan tetapi, dia kemudian ditukar sebagai bagian dari strategi mata-mata Perang Dingin dan bertugas pada 2010 di kawasan bandara Wina. Dia kini berusia 66 tahun.

Polisi Inggris tidak memberitahu nama kedua orang yang dirawat tersebut, namun dua sumber yang dekat dengan Reuters menyatakan bahwa pria yang tengah kritis adalah Skripal. Akan tetapi masih belum jelas zat apa yang membuat dia kritis, ujar polisi.

“Ini belum bisa disebut sebagai insiden kontra teroris dan kami meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi,” ujar petugas kepolisian setempat bernama Craig Holden sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (6/3/2018).

“Akan tetapi saya harus menekankan bahwa kami terbuka untuk semua masukan dan kami akan terus mempelajarinya,” ujarnya.

Hubungan antara Inggris dan Rusia memburuk sejak pembunuhan mantan agen KGB Alexander Litvinenko dengan bahan radioaktif jenis polonium-210 di London pada 2006. Pembunuhan itu menurut pihak Inggris telah disetujui oleh Presiden Vladimir Putin.

Akan tetapi Kremlin berkali-kali membantah terlibat dalam pembinuhan itu. Litvinenko, 43, merupakan tokoh yang sering mengeritik Putin dan kemudian meningglkan Rusia menuju Inggris selama enam tahun sebelum dia diracun. Racun yang dia minum berupa teh hijau yang dicampur dengan bahan radioaktif di Millennium Hotel London.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper