Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

31 Terduga Anggota ISIS di Istanbul Ditangkap

Polisi Turki telah menahan 31 orang terduga anggota kelompok IS di Istanbul yang sedang bersiap untuk melancarkan serangan, menurut kantor berita pemerintah Anadolu, Sabtu (10/2/2018).
Para militan ISIS/Reuters
Para militan ISIS/Reuters

Bisnis.com, ISTANBUL -  Polisi Turki telah menahan 31 orang terduga anggota kelompok IS di Istanbul yang sedang bersiap untuk melancarkan serangan, menurut kantor berita pemerintah Anadolu, Sabtu (10/2/2018).

Polisi menggerebek enam alamat di tiga distrik di kota tersebut, kata Anadolu, tanpa memberikan rincian kapan operasi tersebut dilakukan. Semua yang ditahan adalah warga negara asing, kantor berita itu menambahkan.

Petugas menyita materi dan dokumen digital selama operasi tersebut, menurut Anadolu.

Turki telah menjadi mitra dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat untuk melawan petempur IS.

Polisi Turki meningkatkan operasi terhadap terduga kelompok IS pada akhir tahun lalu sebelum peringatan pertama sebuah serangan senjata pada Tahun Baru di sebuah klub malam di Istanbul dimana 39 orang tewas.

Kelompok IS mengaku bertanggung jawab atas penembakan tersebut, satu dari serangkaian serangan yang diyakini telah dilakukan oleh gerilyawan di Turki dalam beberapa tahun terakhir.

Pada awal bulan, Polisi Turki menahan 82 terduga anggota kelompok IS, 77 di antaranya warga negara asing, dalam penggerebekan di Istanbul.

Dikatakannya, regu polisi kontra-teror menarget tersangka yang diyakini telah bertindak atas nama para milisi, pergi ke zona konflik di Suriah dan Irak dan mempersiapkan serangan perkotaan di Turki.

Penggerebekan polisi itu dilakukan secara serentak di 16 alamat di 10 distrik di Istanbul, kata badan tersebut, tanpa menyebutkan kapan operasi tersebut dilakukan.

Laporan Anadolu tidak menyebutkan bukti polisi terhadap para tersangka namun mengatakan bahwa polisi menyita materi dan dokumen digital selama penggerebekan tersebut.

Sebelumnya seorang jaksa penuntut Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 120 personil militer.

Penangkapan itu merupakan bagian dari perburuan besar-besaran dari pemerintah terhadap orang-orang yang duduga terlibat dalam kudeta gagal tahun 2016 lalu.

Pihak kepolisian kini sudah mulai melakukan razia serentak di 43 provinsi untuk menangkap para tentara itu. Sebanyak 53 di antara mereka diduga menggunakan aplikasi pengirim pesan ByLock yang sudah dilarang oleh pemerintah Turki, demikian keterangan Anadolu.

Turki melarang penggunaan ByLock sejak upaya kudeta dua tahun lalu setelah para pengikut ulama Muslim, Fethullah Gullen, menggunakan aplikasi tersebut untuk berkomunikasi pada malam terjadinya kudeta.

Saat itu sejumlah tentara mengkoordinasikan tank-tank dan pesawat tempur untuk menyerang parlemen sehingga menewaskan lebih dari 240 orang. Gulen, yang tinggal dalam pengasingan di Amerika Serikat sejak 1999, membantah terlibat dan bahkan mengecam upaya kudeta yang berakhir dengan kegagalan itu.

Sejak saat itu sudah lebih dari 50.000 orang dipenjara karena dekat dengan ajaran Gullen, sementara 150.000 lainnya dipecat atau dipaksa cuti di luar tanggungan dari pekerjaannya dalam angkatan bersenjata, perusahaan-perusahaan swasta, dan lembaga pemerintah.

Pihak pemerintah sendiri menangkis tudingan pelanggaran hak asasi manusia dari sejumlah pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper