Kabar24.com, JAKARTA - Lengsernya Gubernur Nur Alam akibat terjerat kasus korupsi pada Juli tahun lalu membuat peta politik Sulawesi Tenggara (Sultra) berubah dengan sendirinya.
Nama sang istri, Tina Nur Alam yang sebelumnya disebut-sebut akan maju menjadi calon pemimpin provinsi itu juga sirna. Padahal, popularitasnya selama mendampingi suaminya sebagai gubernur dua periode terus menanjak dan mulai diperbincangkan publik.
Dengan segala dinamika politik dan pergeseran koalisi parpol pendukung, Pilgub Sultra kali ini menampilkan tiga pasangan calon (paslon). Sedangkan, peta dukungan suara terbagi dalam dua zona, yakni zona daratan dan zona kepulauan.
Para petarung yang berasal dari Buton, Muna, dan Wakatobi merupakan petarung zona kepulauan kalau boleh disebut demikian. Sedangkan pemain politik yang berasal dari Konawe Raya, Kolaka Raya, dan Kota Kendari dinamakan sebagai pemain zona daratan.
Keunikan lain dari Sultra yang membuat kontestasi di Bumi Anoa ini menarik adalah bahwa kekuatan parpol di provinsi ini tidak mencerminkan peta politik secara nasional.
PAN menempati posisi puncak di DPRD dengan 9 kursi, sedangkan PDIP sebagai juara nasional Pemilu 2014 hanya punya lima kursi atau sama dengan PKS, dan berada di bawah Demokrat dan Golkar.
Siapa saja mereka yang akan bertarung pada Pilgub Sultra pada Juni mendatang?
Berikut tiga paslon dengan kekuatan dan kelemahannya yang layak disimak:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
