Kabar24.com, AMLAPURA—Aktivitas pariwisata dan galian C yang menjadi andalan pendapatan asli daerah Karangasem berhenti total akibat status Awas Gunung Agung.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan sebulan ini ekonomi Karangasem lumpuh dengan pendapatan asli daerah (PAD) nol.
“Sebenarnya beberapa objek wisata di Karangasem yang aman bisa dikunjungi, tetapi wisatawan tidak datang. Ini semua berdampak terhadap perekonomian Karangasem,” katanya, Jumat (20/10/2017).
Berdasarkan target yang ditetapkan, tahun ini Pemkab Karangasem mematok pendapatan dari galian C Rp78,2 miliar, sedangkan target PAD Rp 233,6 miliar. Pada semester pertama diperoleh Rp15,6 miliar dari galian C atau 19,97% dari target. Rendahnya pencapaian target tersebut akibat banyaknya penambangan galian C ilegal yang tidak menyetor pajak ke kas daerah.
Ia berharap semua pihak baik kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat ikut memikirkan serta membantu menyelamatkan perekonomian Karangasem.
“Kami sangat mengharapkan jika ada kegiatan yang bisa dibawa ke Karangasem, mungkin ada program dari provinsi, kementerian atau swasta agar perekonomian di Karangasem bisa menggeliat,” ujarnya.
Baca Juga
Status awas Gunung Agung yang hampir sebulan membuat ribuan warga dari kawasan rawan bencana mengungsi. Sumatri menyebut praktis sekitar 130 ribu pengungsi –dari jumlah penduduk Karangasem sekitar 500 ribu jiwa– kehilangan pendapatan.
Padahal, lanjutnya, tak sedikit dari mereka yang memiliki utang yang harus diangsur seperti ke bank, koperasi, atau ke tetangga.
“Kami terus memikirkan bagaimana supaya beban ini bisa berkurang,” ujar Bupati yang setiap hari melakukan kunjungan secara bergantian ke posko pengungsian di berbagai wilayah.
Ia berharap ada kebijakan khusus dari perbankan dan lembaga keuangan untuk mengurangi beban kewajiban angsuran pinjaman para pengungsi. Saat ini terus dilakukan pendataan untuk mengetahui jumlah pasti kredit bermasalah.