Bisnis.com, SEMARANG -- Kurator Kepailitan PT Nyonya Meneer mengundang sebanyak mungkin investor serius untuk dapat mengambilalih dan menyelamatkan merek pabrik jamu legendaris tersebut .
Kurator Kepailitan Nyonya Meneer Ade Liansah mengatakan merek jamu ini terbukti telah bertahan tiga generasi. Bahkan tahun depan terdapat investor yang serius menyelamatkan, perusahaan genap berusia 100 tahun.
"Produk jamu Nyonya Meneer ini harus diselematkan dengan pertimbangan sudah berjalan tiga generasi," kata Ade, Minggu (8/10).
Semenjak berdiri 1918, kata dia, Nyonya Meneer telah terbukti sebagai produk jamu yang berkualitas. Ini terbukti dengan masih setianya para pengguna produk tradisional ini semenjak dahulu hingga saat ini.
"Kurator selalu terbuka dengan adanya investor," katanya.
Ade tidak bersedia menyebutkan investor yang tengah berunding dengan tim kepailitan. Akan tetapi dalam sidang pencocokan tagihan, dia menyebutkan terdapat tiga investor strategis yang berbeda termasuk tim Rachmat Gobel yang melakukan pembicaraan mengambil alih Nyonya Meneer melalui kurator.
Baca Juga
Ade mengatakan saat ini tim kurator lebih fokus memperpanjang 72 merek yang kadaluarsa serta menelusuri harta bergerak milik perusahaan.
Pasalnya hanya dua aset ini yang masih tersisa dari perusahaan setelah kreditur pemegang jaminan yakni Bank Papua berhasil melelang seluruh aset di bawah penguasaanya.
"Terlepas dari penjualan fixed asset milik Nyonya Meneer yang telah dieksekusi oleh Bank Papua kemarin, sampai saat ini kurator selalu terbuka dengan adanya investor," katanya.
Untuk melaksanakan lelang aset kekayaan intelektual ini, kurator terlebih dahulu harus mendaftarkan ulang ke Kementerian Hukum dan HAM.
Ade mengatakan pihaknya belum dapat memperkirakan jadwal dan nilai aset karena membutuhkan penilaian dari pihak ketiga.
Pengacara Buruh dari kantor pengacara Anwar, Agoeng & Associates, Paulus Sirait mengharapkan kurator dapat menemukan harta lainnya dari Nyonya Meneer.
Harta yang berhasil ditemukan diharapkan dapat dilepas dengan nilai semaksimal mungkin.
Paulus mengatakan saat ini pihaknya menunggu keputusan hakim pengawas mengenai ketidaksepakatan nilai piutang Nyonya Meneer kepada buruh. Pasalnya dari klaim Rp85 miliar yang diajukan, kurator hanya mengakui Rp29 miliar.
Sebelumnya dalam rapat pencocokan hutang, 83 kreditor telah mengajukan tagihan kepada kurator dengan nilai total tagihan Rp252,8 miliar. Tagihan ini termasuk tagihan dari Bank Papua sebesar Rp74 miliar.
Dari jumlah ini tim kurator membantah tagihan 49 kreditor konkruen termasuk sebagian tagihan dari buruh. Tagihan yang dibantah mencapai Rp47 miliar.
Selain itu dilakukan pengakuan sementara untuk enam kreditor senilai Rp14,9 miliar. Pengakuan sementara ini dikarenakan kreditor belum dapat menunjukan tagihan asli ataupun dokumen pendukung lainnya.
Kurator mempersilahkan dilakukan renvoi prosedur kepada para kreditor ini.