Kabar24.com, JAKARTA - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat menelisik aset Direktur Biomorf Lone, vendor sistem identifikasi sidik jari otomatis kartu tanda penduduk berbasis elektronik atau e-KTP, Johannes Marliem.
Hasilnya, Johannes pernah membeli tangan merek Richard Mille seharga Rp1,8 miliar dari sebuah butik di Beverly Hills. Jam itu disebut diserahkan kepada Setya Novanto. Setya telah membantah terlibat kasus e-KTP dan mengaku tidak mengenal Marliem.
Pembelian jam tangan mewah itu merupakan bagian laporan investigasi FBI yang terungkap dalam sidang upaya perampasan aset Johannes Marliem di Pengadilan Minnesota, Amerika Serikat, akhir September lalu.
Selain jam tangan mewah, Johannes juga menggunakan uang dari proyek e-KTP untuk membeli rumah di tepi Danau Minnetonka senilai Rp 25,5 miliar, mobil Buggati Rp35 miliar, sejumlah jam tangan mewah Rp21,5 miliar, dan dua tas merek Hermes Rp 8 miliar. Ia juga menggunakan uang itu untuk menyewa jet pribadi Rp10,7 miliar.
Tak hanya Setya,Mantan Ketua Komisi Pemerintahan DPR, Chairuman Harahap, juga tercatat menerima uang dari Johannes Marliem senilai US$ 700 ribu atau Rp 9,4 miliar. Chairuman telah membantah menerima dana proyek e-KTP.
Agen khusus FBI, Jonathan Holden, seperti dikutip Startribute dan Wehoville, mengatakan Biomorf menerima lebih dari US$ 50 juta untuk pembayaran subkontrak proyek e-KTP. Sebagian duit itu mengalir ke rekening pribadi Marliem.
Baca Juga
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berkoordinasi dengan FBI untuk mengungkap kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP.
"Fakta yang muncul di persidangan Amerika akan kami koordinasikan lebih lanjut," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, Kamis (5/10/2017).