Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan Presiden Irak Jalal Talabani Meninggal di Jerman

Talabani, yang mengalami stroke, dirawat di sebuah rumah sakit di Jerman setelah kesehatannya memburuk baru-baru ini. Ia mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit tersebut, lapor saluran televisi pemerintah Iraqiya.
Jalal Talabani/Reuters-Ali Haider
Jalal Talabani/Reuters-Ali Haider

Kabar24.com, BAGHDAD -  Jalal Talabani, Mantan Presiden Irak dan Pemimpin Persatuan Patriotik Kurdistan (PUK) Jalal Talabani tak pernah lagi menyaksikan bagaimana nasib wilayah Kurdi, Irak.

Jalal Talabani dilaporkan meninggal dunia pada Selasa, menurut laporan televisi resmi Irak.

Talabani, yang mengalami stroke, dirawat di sebuah rumah sakit di Jerman setelah kesehatannya memburuk baru-baru ini. Ia mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit tersebut, lapor saluran televisi pemerintah Iraqiya.

Talabani merupakan pemimpin veteran perjuangan Kurdi untuk mendapat hak menentukan nasib sendiri.

Ia lahir pada 12 November 1933 di desa Kelka, di dekat kota Koy Sanjaq, Irak utara.

Talabani yang berusia 84 tahun itu adalah negarawan Kurdistan terkemuka serta pendiri Persatuan Patriotik Kurdistan, satu dari dua partai berkuasa di wilayah otonomi Kurdi.

Talabani merupakan pejuang hak-hak Kurdi dan demokrasi di Irak selama lebih dari 50 tahun.

Selain bahasa Kurdi, Talabani juga fasih berbahasa Arab, Persia dan Inggris.

Talabani dikenal sebagai pembawa perdamaian Irak. Ia memainkan peranan penting dalam penyatuan negara itu pada masa-masa setelah pasukan internasional pimpinan Amerika Serikat menyerang Irak.

Kondisi kesehatan serta lamanya tak muncul di publik menyebabkan pengaruhnya menurun.

Talabani beristrikan Hero Ibrahim Ahmed, putri Ibrahim Ahmed.

Ibrahim Ahmed adalah seorang letnan di bawah pemimpin Kurdi Mullah Mustafa Barzani, yang merupakan ayah presiden wilayah Kurdi saat ini, Masoud Barzani. Putra bungsunya, Qubad, adalah wakil Perdana Menteri Pemerintah Wilayah Kurdistan di Erbil.

Talabani, sang pemimpin Kurdi, meninggal di tengah ketegangan tinggi yang berlangsung antara pemerintah Baghdad dan wilayah semiotonomi Kurdistan setelah wilayah Kurdi melangsungkan jajak pendapat kontroversial soal kemerdekaan Kurdistan dan wilayah-wilayah sengketa, termasuk Kirkuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper