Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GMPG Anggap Kasus Korupsi Setya Novanto sebagai Drama

Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) menilai 'drama' kasus korupsi KTP berbasis elektronik yang melibatkan Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka telah mencapai babak baru karena tersangka terkesan berusaha mangkir dari pemanggilan KPK dengan alasan sakit
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mendatangi gedung KPK untuk menyampaikan keterangan tidak hadirnya Ketua DPR Setya Novanto dalam pemeriksaan kasus korupsi KTP-el di Jakarta, Senin (11/9)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mendatangi gedung KPK untuk menyampaikan keterangan tidak hadirnya Ketua DPR Setya Novanto dalam pemeriksaan kasus korupsi KTP-el di Jakarta, Senin (11/9)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Kabar24.com, JAKARTA - Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) menilai kasus korupsi KTP berbasis elektronik yang melibatkan Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka sebagai 'drama' dan mencapai babak baru, karena tersangka terkesan berusaha mangkir dari pemanggilan KPK dengan alasan sakit.

Inisiator GMPG Mirwan BZ Vauly menyatakan prihatin dengan sandiwara politik ini yang juga belum bisa segera diakhiri.

“Kami memohon kepada Sekjen Partai Golkar Idrus Marham agar segera membantu menyudahi drama horor ini, waktu menuju event politik 2019 hanya tersisa kurang lebih 16 bulan lagi. Sebaiknya drama ini segera diakhiri karena sangat tidak menguntungkan bagi elektoral Partai Golkar, juga saya kira tidak baik secara psikologis bagi Setya Novanto,” ujarnya, Senin (18/9/2017).

Di tengah serbuan caci maki rakyat yang makin meluas, kata dia, Setya Novanto tentu membutuhkan ketenangan menghadapi tuntutan hukum maupun tuntutan kesehatannya.

Mirwan menutukan, jika terus memelihara 'kondisi' seperti ini, Setya Novanto dan Golkar menjadi 'political hostage' yang tak membawa manfaat baik bagi keduanya.

Mirwan menyarankan, akan sangat bijaksana jika Idrus Marham selaku Sekjen Partai Golkar memberi pemahaman dan membacakan kondisi partai saat ini kepada Setya Novanto.

"Supaya Setya Novanto lebih memilih fokus dan tenang memikirkan dirinya dulu, dan legowo melepaskan Partai Golkar untuk 'disegarkan' oleh kader-kader yang bersih. Saya kira cara itu jauh lebih arif ketimbang Sekjen Partai seolah-olah memilih menjadi humasnya Setya Novanto," ujarnya lagi.

“Sebagai kader Partai Golkar dan pernah mengenal Setya, saya justru sedih jika terus menerus Pak Novanto disemangati bertahan seolah tidak terjadi apa apa di tengah kondisi rakyat telah menjadi musuhnya,” lanjut MIrwan.

Sebelumnya, KPK telah melayangkan surat pemanggilan kedua terhadap Ketua DPR Setya Novanto. Novanto rencananya dipanggil Senin (18/9/2017) terkait kasus KTP berbasis elektronik.

Novanto saat ini tengah dirawat di RS Siloam karena sakit. KPK sudah menyiapkan opsi cadangan jika Novanto berhalangan hadir karena sakit.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan Novanto masih menderita vertigo. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu, kata Idrus, memiliki plak di beberapa titik di kepalanya berdasarkan hasil pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper