Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan Calon Wakil Ahok, Heru Budi, Jadi Kepala Sekretariat Kepresidenan

Heru Budi Hartono, mantan calon wakil gubernur yang hendak dipasangkan dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada pemilihan Gubernur Jakarta 2017, sebentar lagi menempati posisi Kepala Sekretariat Kepresidenan.
Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (7/4)./Antara
Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (7/4)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Heru Budi Hartono, mantan calon wakil gubernur yang hendak dipasangkan dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada pemilihan Gubernur Jakarta 2017, sebentar lagi menempati posisi Kepala Sekretariat Kepresidenan.

Pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Heru Budi Hartono diajukan oleh Teman Ahok, koalisi pendukung Ahok melalui gerakan pengumpulan 1 juta kartu Tanda Penduduk (KTP). Nama Herui, kala itu, diajukan oleh Ahok.

Heru yang kini masih menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Jakarta tinggal menunggu surat Keputusan Presiden untuk memangku jabatan Kepala Sekretariat Kepresidenan.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, apa yang perlu dilakukan sekarang hanyalah menunggu Keppres.

"Kita tunggu Keppres dulu. Pasti itu kan kalau sudah ada Keppres," ujar Pratikno di Istana Kepresidenan, Selasa (18/7/2017).

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui kapan Keppres untuk Heru akan diterbitkan pemerintah. Pratikno tidak berkomentar lebih lanjut selain meminta Keppres itu ditunggu sebelum menyatakan Heru sebagai Kasetpres yang baru.

Salah seorang sumber Tempo di pemerintahan juga membenarkan bahwa Heru telah terpilih sebagai Kasetpres baru. Adapun Heru, menurutnya, mengalahkan dua kandidat lain.

Nama Heru Budi Hartono sempat mencuat pada awal 2016. Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Gubernur DKI saat itu, berencana maju dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017 melalui jalur perseorangan. Karena belum mendapat kepastian dari PDI Perjuangan, partai yang menaungi Djarot, Ahok memutuskan maju bersama Heru.

Namun, rencana itu urung dilakukan meski pengumpulan KTP sudah mencapai satu juta bersama relawan Teman Ahok. Ahok pun akhirnya maju melalui jalur partai dengan dukungan PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai NasDem. Adapun Heru tetap menjadi pejabat DKI dan sempat berkata akan pensiun dini jika Ahok tak jadi gubernur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper