Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vokasi Industri: Kemenperin Libatkan 117 Perusahaan dan 389 SMK di Jateng-DIY

Kementerian Perindustrian menggandeng 117 perusahaan dan 389 SMK di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dalam program vokasi industri .
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/3)./Antara-Wahyu Putro A
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/3)./Antara-Wahyu Putro A

Kabar24.com, JAKARTA-Kementerian Perindustrian menggandeng 117 perusahaan dan 389 SMK di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dalam program vokasi industri .

Program ini dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga kerja terampil lulusan SMK.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengemukakan, dewasa ini persaingan global semakin meningkat. Menurutnya, jika kualitas sumber daya manusia tidak turut ditingkatkan, masyarakat Indonesia akan tertinggal dalam menghadapi tantangan tersebu‎t.

"‎Peningkatan kualitas SDM menjadi kunci sukses untuk bisa bersaing memenangkan kompetisi itu," tuturnya di Jakarta, Rabu (26/4).

‎Kemenperin menargetkan program vokasi industri dapat menyasar ‎1.775 SMK yang terdiri dari 845.000 siswa untuk bekerja sama dengan 355 perusahaan hingga 2019.

Selanjutnya program tersebut akan diluncurkan secara bertahap di sejumlah wilayah seperti di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, serta di Sumatra dan wilayah Indonesia lainnya.

Airlangga menjelaskan ‎sektor industri dewasa ini membutuhkan tenaga kerja yang kompeten, tidak saja dari bidang keilmuan khusus melainkan lebih diutamakan penguasaan keterampilan dan attitude dalam bekerja.

Dengan demikian menurutnya, program pendidikan vokasi industri diharapkan dapat memasok kebutuhan SDM berkualitas bagi industri ke depan.

"Kami berharap program ini dapat berjalan dengan baik. Kami akan menciptakan SDM terbaik untuk seluruh sektor industri," katanya.

‎Sementara itu, Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) pada Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono menjelaskan, sebelumnya Kemenperin juga telah meluncurkan program pendidikan vokasi industri tahap pertama yang dilaksanakan pada 28 Februari 2017 di Mojokerto, Jawa Timur.

“Pada tahap pertama itu, kami melibatkan 50 perusahaan dan 234 SMK di Jawa Timur. Sebagai tindak lanjutnya, telah dilakukan penyelarasan kurikulum untuk 18 kompetensi keahlian bidang industry antara SMK dengan perusahaan," tuturnya.

Progam tersebut menurutnya, melibatkan 50 perusahaan dan 234 SMK di Jawa Timur. Sebagai tindak lanjut, pihaknya juga akan melakukan penyelarasan pada kurikulum untuk 18 kompetensi keahlian bidang industri antara SMK dengan perusahaan.

"Kita dapat melihat keikutsertaan jumlah SMK yang besar 389 dan dari industri sebesar 117 dengan berbagai cabang industri. Hal ini meningkat lebih dari dua kalinya, di jatim diikuti oleh 50 industri dan 230 SMK," katanya.

Sigit optimistis program vokasi industri tersebut dapat membekali siswa-siswi agar lulus sekolah siap kerja.

Namun lanjutnya, hal itu tidak serta merta menjamin siswa-siswi lulus sekolah langsung dapat bekerja atau diterima di perusahaan yang bekerja sama dengan Kemenperin dalam program vokasi industri.

“Kami tidak menjamin langsung kerja, tapi lulusan dengan program ini akan bersertifikat dengan kompetensi tertentu yang diinginkan oleh sektor industri," tukasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper