Kabar24.com, JAKARTA – Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri membuat petisi penolakan terhadap larangan mengakses pengetahuan yang terjadi di Indonesia dengan penyisiran buku-buku kiri oleh aparat keamanan.
Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri menyatakan sikap menolak atas cara-cara yang ditempuh negara tersebut. Jejaring mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di berbagai belahan dunia ini menyatakan dengan tegas bahwa peristiwa penggeledahan dan penyitaan buku oleh aparat keamanan, yang merampas hak orang untuk mengakses pengetahuan, adalah bentuk sikap anti-intelektual.
“Atas praktik demikian, kami menilai negara sebenarnya sedang melakukan perbuatan melanggar hukum dan mengabaikan hak-hak sipil yang dilindungi oleh konstitusi di Indonesia. Kalau ini dibiarkan, cara-cara tersebut bisa diartikan sebagai operasi teror negara terhadap warganya,” tulis suara Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri dalam siaran pers, Selasa (17/5/2016).
Menurut 77 orang mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri, siituasi tersebut berpotensi menciptakan rasa tidak aman bagi warga negara untuk berpikir dan berpendapat, yang berimbas pada praktik-praktik swa-sensor pengetahuan dan kebuntuan gagasan.
Padahal, rasa aman, terutama rasa aman mengakses pengetahuan, adalah prasyarat yang mutlak dibutuhkan bagi kemajuan suatu bangsa.
“Pengetahuan, menurut kami yang hingga siaran pers ini beredar terdiri dari 123 mahasiswa di 25 negara, adalah kunci untuk membebaskan keterjajahan, seperti yang sudah ditunjukkan oleh para pendiri bangsa ini. Hanya dengan begitu, cita-cita Indonesia untuk bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa besar lain di dunia dapat dicapai,” tulisnya.
Mereka menuntut agar negara taat konstitusi dengan menjamin rasa aman warga negara dalam berpikir dan berpendapat. Jaminan ini sudah tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28F yang menyatakan setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
Selain itu, warga negara juga berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Ke-77 orang mahasiswa yang tersebar dari berbagai benua ini juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk menjalankan kewajibannya dalam memimpin pelaksanaan tercapainya hak warga negara untuk hidup bebas dari rasa takut dan merdeka dalam mengakses pengetahuan. “Presiden harus menghentikan penggunaan alat-alat negara yang represif dan tidak melalui kaidah hukum,” tuntutnya.
Lingkar Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri
Pernyataan sikap oleh:
No Nama Negara Universitas
1 Ade Jaya Suryani Belanda Leiden University
2 Aditya Pradana Setiadi Inggris King's College London
3 Afif Muhammad Belanda International Institute of Social Studies, Erasmus University Rotterdam
4 Afra Ramadhan Belanda Universiteit van Amsterdam
5 Aghnia Adzkia Inggris Goldsmiths, University of London
6 Agie Nugroho Soegiono Inggris The University of Edinburgh
7 Ahmad Rizky M Umar Inggris University of Sheffield
8 Ahmad Wahid Nurhani Jerman Universität Duisburg-Essen
9 Aji Mita Hakim Rusia Rostov State Transport University
10 Aldoreza Prandana Swedia University of Gothenburg
11 Alfi Yusrina Belgia Hoge School van West Vlaanderen
12 Ali Munajat Lebanon Beirut Islamic University
13 Ananditya Nugraha Belanda Wageningen University
14 Andes Atmaja Swedia Lund University
15 Andi Setiawan Inggris Lancaster University
16 Anggara Raharyo Korea Selatan Dongeui University
17 Ardhi Rahmani Republik Ceko Metropolitan University Prague
18 Arie Ruhyanto Inggris Birmingham University
19 Ario Bimo Utomo Australia University of Sydney
20 Arum Budiastuti Australia University of Sydney
21 Arya Budi Australia Australian National University
22 Arzita Safira Swiss University of Geneva
23 Asmayani Kusrini Belgia Université Libre de Bruxelles
24 Ayudhira Pradati Norwegia University of Oslo
25 Azhar Irfansyah Korea Selatan Sungkonghoe University
26 Bambang Trihadmojo Inggris Lancaster University
27 Benni Yusriza Swedia Lund University
28 Bramastra Saktyawan Inggris University College London
29 Chalim P.B. Darmawan Turki Gediz Üniversitesi
30 Citamia Ihsana Swedia Lund University
31 Crystal Susiana Belanda Leiden University
32 Dea Kristina Belanda University of Groningen
33 Devara Prawira Swedia Lund University
34 Devi Christiani Zega Inggris Newcastle University
35 Devi Yuliawati Swedia Lund University
36 Diani Citra Amerika Serikat Columbia University
37 Dwi Cahyani Belanda Wageningen University
38 Dyah ayu kartika Belanda Institute of Social Studies, Erasmus University Rotterdam
39 Eric Sasono Inggris King's College
40 Faelasufa Jepang University of Tokyo
41 Fajar Prasetya Polandia Uniwersytet Warszawski
42 Farohaji Kurniawan Jepang Chiba university
43 Febby Widjayanto Inggris University of Manchester
44 Ferdy Lainsamputty Taiwan National Cheng-Kung University
45 Fitrah Alif Tama Lebanon University Tripoli of Lebanon
46 Fitriya Niken Ariningsih Belanda Leiden University
47 Frizza Nur Adilla Swedia Uppsala University
48 Fuji Riang Prastowo Belanda Radboud University Nijmegen
49 Gatra Priyandita Australia The Australian National University
50 Grace leksana Belanda Leiden university
51 Haidar Buldan Thontowi Inggris University of St Andrews
52 Herjuno Nindhito Swedia Lund University
53 Ilmi Dwiastuti Australia The Australian National University
54 Indah Wulandari Rusia Rostov State Conservatoy
55 Indrayosa Pratomo Swedia Lund University
56 Irfan Wahyudi Australia Edith Cowan University
57 Irza A. Syaddad Arab Saudi Universitas Islam al-Imam Muhammad bin Sa'ud
58 Issa Tafridj Inggris University of Manchester
59 Isti Hanifah Belanda Wageningen university
60 Izmuroozi Arianto Malaysia University of Malaya
61 Jessica Rolindrawan Inggris University College London
62 Julinta Hutagalung Belanda Universiteit Leiden
63 Khairani Barokka Inggris Goldsmiths, University of London
64 Kunto Adi Wibowo Amerika Serikat Wayne State University
65 Leilani Hermiasih Jerman Freie Universität Berlin
66 Lestika Madina Hasibuan Inggris University of Sheffield
67 Lidya Pawestri Ayuningtyas Inggris University College London
68 Lukita Susanto Jerman Hamburg University
69 M. Zamzam Fauzanafi Belanda Leiden University
70 Marietta Zahra Swedia Lund University
71 Marina Utami Inggris University of Leeds
72 Masduki Jerman Ludwig Maximilians University of Munich
73 Maury Issak Yangreski Swedia Lund University
74 Mayarani Nurul Islami Australia University of Sydney
75 Michael Mulyadi Inggris Goldsmiths, University of London
76 Mohamad Noor Rizal Australia Australian National University
77 Monica Yanuardani Swedia