Kabar24.com, JAKARTA-- Sejenis karbon organik baru dari perut bumi yang terkait dengan pembentukan berlian ditemukan.
Bukan hanya itu, spesies karbon baru itu juga mengungkap petunjuk tentang bagaimana kehidupan terbentuk.
Hal tersebut terungkap lewat studi tentang karbon di bawah permukaan bumi yang dipimpin tim peneliti dari Johns Hopkins University.
Para peneliti menduga karbon yang mereka temukan itu memengaruhi sejarah kehidupan di bumi. Peneliti juga mengembangkan teori baru tentang pembentukan berlian pada kerak bumi.
Temuan tersebut didapat dari pengamatan terhadap karbon pada kedalaman 100 mil di bawah permukaan bumi. Karbon itu mencapai suhu 1.150 derajat Celsius.
Selain karbon dioksida dan metana, studi yang dimuat dalam jurnal Nature Geoscience ini mengungkap beragam spesies karbon organik di zona subduksi bumi. Karbon tersebut dapat memicu pembentukan berlian.
"Bahkan mungkin menjadi makanan bagi mikroba yang ada," tulis Dimitri Sversjenski, pemimpin penelitian.
Tim beranggapan, cairan di dalam bumi ini mungkin dapat mengungkap asal-usul kehidupan di muka bumi. Para peneliti menyebut teori ini sebagai Deep Water Earth. Dengan teori dan metode ini, tim juga mengungkap susunan kimiawi dalam mantel bumi.
Selain kandungan peridotit, karbon dioksida, dan metana, tim menemukan kandungan berlian dan mineral eclogitic. Juga, ada karbon organik, seperti asam asetat.
Menurut tim, konsentrasi kandungan tersebut menarik, karena sebelumnya tak diketahui ada kandungan-kandungan tersebut. Selama ini para ilmuwan percaya bahwa berlian dihasilkan hanya melalui kandungan karbon dioksida ataupun metana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
