Bisnis.com, MALANG-Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, sepanjang 2015 menargetkan pembangunan 100 sumur injeksi sebagai upaya menuju green campus atau kampus hijau.
Rektor UB Malang, Prof. Mohammad Bisri, mengatakan saat ini baru 12 sumur injeksi yang sudah dibangun. Dari jumlah itu 10 sumur diantaranya merupakan kontribusi dari alumni UB.
"Para alumni menghibahkan 10 sumur injeksi dengan anggaran per sumur Rp10 juta,” kata Bisri, Kamis (8/1/2015).
Sumur injeksi tersebut memiliki kedalaman 10 meter dan mampu menampung sedikitnya 10 meter kuibik air. Jika nantinya UB memiliki 100 sumur injeksi maka air yang bisa tertampung mencapai 1.000 meter kuibik.
Setiap fakultas yang ada di UB diproyeksikan akan memiliki sumur injeksi. Dengan begitu maka upaya pembangunan 100 sumur injeksi sepanjang 2015 diharapkan bisa segera terealisasi dengan mengacu pada sumur injeksi yang lebih dulu ada.
“Dengan begitu maka akan mampu memenuhi kebutuhan air untuk internal seperti menyiram taman dan lainnya,” jelas dia.
Selain sumur injeksi, UB juga membuat biopori yakni lubang resapan yang memiliki manfaat sebagai resapan air serta pembuatan pupuk melalui sampah organik.
Untuk menuju kampus hijau UB juga akan meminimalisir kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat di lingkungannya. Sebagai solusi UB akan membuat tempat parkir baru dengan memanfaatkan lapangan sepak bola menjadi lokasi parkir yang baru.
“Selain itu kami akan mengajak mahasiswa, dosen, dan karyawan untuk berjalan kaki,” ujarnya.
Karena selama ini parkir di UB menjadi persoalan serius menyusul tingginya jumlah kendaraan bermotor yang ada. Selain itu kecenderungannya mahasiswa atau dosen memilih lokasi parkir yang dekat dengan gedung fakultas masing-masing.
Masalah kendaraan bermotor di lingkungan UB memang mendapat perhatian serius. Karena selain berasal dari kendaraan internal, kendaraan dari luar kampus UB juga banyak memanfaatkan jalur di lingkar UB menyusul tingginya kepadatan kendaraan di sekitarnya.