Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-Korsel Bahas Dana Investasi Jumbo Demi Hindari Tarif Trump 25%

AS dan Korsel bahas dana investasi ratusan miliar dolar untuk hindari tarif 25% dan turunkan tarif impor jadi 15%, termasuk produk otomotif.
Bendera Korea Selatan/Edarabia
Bendera Korea Selatan/Edarabia
Ringkasan Berita
  • AS dan Korea Selatan sedang membahas pembentukan dana investasi untuk mendanai proyek-proyek di AS guna menghindari tarif 25%.
  • Pembicaraan ini menargetkan penurunan tarif menjadi 15% dan mencakup komitmen Korsel untuk membeli lebih banyak produk AS, mirip dengan kesepakatan AS-Jepang.
  • Delegasi perdagangan Korea Selatan berada di Washington untuk melanjutkan negosiasi, sementara AS mengusulkan komitmen investasi sebesar US$400 miliar.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

William Chou, Wakil Direktur Japan Chair di Hudson Institute menuturkan, hal ini menempatkan Korea Selatan dalam tekanan besar. Jika mereka bisa mendapatkan tarif 15%, itu akan jadi kemenangan besar bagi Negeri Ginseng.

"Tapi posisi mereka berbeda dengan Jepang," ujarnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Penasihat Perdagangan Gedung Putih Peter Navarro. Dia menjelaskan, kesepakatan dengan Jepang merupakan bagian dari strategi dagang global Presiden Trump.

"AS tengah berada dalam situasi di mana, misalnya, mobil Jerman berada dalam posisi kurang menguntungkan dibandingkan mobil Jepang karena terkena tarif 25%. Begitu pula dengan Hyundai dari Korea Selatan. Ini hanyalah satu bagian dari permainan catur besar itu,” ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah di acara kecerdasan buatan (AI), Trump menegaskan tidak akan menetapkan tarif di bawah 15% sebagai bagian dari kebijakan tarif resiprokal. Dia juga menyiratkan bahwa negara-negara yang bersedia membuka akses ekspor bagi produk AS akan mendapat insentif.

“Tarif itu penting, tetapi pembukaan akses pasar bisa jadi lebih penting—asal perusahaan-perusahaan kita bekerja sebagaimana mestinya. Pembukaan seperti itu pantas diberi banyak poin dalam kebijakan tarif," ujar Trump.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro