Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temuan Baru Insiden Kecelakaan Air India,

Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) dan Boeing mengungkap fakta terbaru dalam insiden pesawat Air India.
Seorang petugas pemadam kebakaran berdiri di samping pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner yang jatuh, di Ahmedabad, India, 13 Juni 2025. REUTERS/Adnan Abidi
Seorang petugas pemadam kebakaran berdiri di samping pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner yang jatuh, di Ahmedabad, India, 13 Juni 2025. REUTERS/Adnan Abidi

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) dan Boeing mengungkap fakta terbaru dalam insiden pesawat Air India. Mereka mengungkapkan bahwa pengunci sakelar bahan bakar pesawat Boeing 787 dinilai aman.

Mengutip Reuters pada Senin (14/7/2025) laporan yang berjudul Continued Airworthiness Notification dari FAA pada 11 Juli mengungkap analisis awal kecelakaan pesawat Boeing 787-8 milik Air India yang menewaskan 260 orang bulan lalu.

"Meskipun desain sakelar kontrol bahan bakar, termasuk fitur penguncian, serupa pada berbagai model pesawat Boeing, FAA tidak menganggap masalah ini sebagai kondisi tidak aman yang memerlukan Arahan Kelaikan Udara pada semua model pesawat Boeing, termasuk Model 787,” ungkap pemberitahuan FAA kepada Otoritas Penerbangan Sipil, yang dilihat oleh Reuters. 

Meski demikian, FAA menolak menjelaskan temuannya secara lebih detail. Hal serupa juga diungkapkan oleh pihak Boeing. Boeing justru mengarahkan pertanyaan Reuters kepada FAA.

Adapun laporan investigasi awal dari Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) juga merujuk panduan pada 2018 yang menyarankan, namun tidak mewajibkan, operator Boeing termasuk 787 untuk memeriksa fitur pengunci sakelar bahan bakar agar tidak mudah berpindah secara tidak sengaja.

Air India dalam keterangannya mengatakan tidak melaksanakan inspeksi tersebut karena sifatnya tidak wajib. Namun, catatan perawatan menunjukkan modul kontrol katup gas, yang mencakup sakelar tersebut telah diganti pada 2019 dan 2023.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa semua arahan kelaikan udara dan buletin layanan peringatan yang berlaku telah dipatuhi pada pesawat dan mesin. 

Di samping itu, ALPA India, yang mewakili pilot India di Federasi Asosiasi Pilot Maskapai Penerbangan Internasional yang berbasis di Montreal menolak anggapan bahwa kecelakaan disebabkan oleh kesalahan pilot.

Dua pakar keselamatan AS mengatakan pada Sabtu (12/7) bahwa mereka mendukung permintaan ALPA India untuk menjadi pengamat dalam penyelidikan tersebut. Tetapi mereka mengatakan laporan investigasi tidak menunjukkan adanya bias terhadap kesalahan pilot.

Seorang pilot dan mantan perwakilan ALPA AS, John Cox, mengatakan laporan AAIB tampak objektif dan adil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper