Bisnis.com, JAKARTA - Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera setelah 15 bulan perang, kata mediator Qatar dan AS.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani mengatakan perjanjian itu akan mulai berlaku pada hari Minggu asalkan disetujui oleh kabinet Israel.
Dilansir dari BBC, Presiden AS Joe Biden mengatakan akan bahwa dirinya aka menghentikan pertempuran di Gaza, meningkatkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga sipil Palestina.
Biden juga sempat berjanji akan menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan rincian akhir kesepakatan itu masih dalam tahap pengerjaan.
Akan tetapi ia telah berterima kasih kepada Biden karena telah "mempromosikan" kesepakatan itu.
Baca Juga
Ya, Netayahu berterima kasih hanya kepada Biden, tidak kepada Donald Trump yang juga menganggap dirinya turut andil dalam gencatan senjata yang terjadi.
Gencatan senjata bagi Hamas
Di sisi lain, pemimpin Hamas Khalil al-Hayya mengatakan kesepakatan itu merupakan hasil dari "ketahanan" Palestina.
Banyak warga Palestina dan keluarga sandera Israel merayakan berita tersebut, tetapi perang di Gaza tidak kunjung berakhir.
Badan Pertahanan Sipil yang dikelola Hamas melaporkan serangan udara Israel menewaskan lebih dari 20 orang menyusul pengumuman Qatar.
Mereka termasuk 12 orang yang tinggal di blok permukiman di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza, katanya. Belum ada komentar langsung dari militer Israel.
Sebagaimana diketahui, Israel meluncurkan kampanye untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan lintas perbatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober 2023, di mana sekitar 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera.
Lebih dari 46.700 orang telah tewas di Gaza sejak saat itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.
Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk juga telah mengungsi, terjadi kerusakan yang meluas, dan terjadi kekurangan makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan tempat tinggal yang parah karena perjuangan untuk mendapatkan bantuan bagi mereka yang membutuhkan