Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN akan berfokus menyelesaikan program restrukturisasi dan mendukung program prioritas jangka panjang yang diusung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih dalam proses menyelesaikan restrukturisasi yang terjadi di PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT).
“Harapannya, nanti setelah selesai restrukturisasi ini, kami akan memulai mentransformasi tahap-tahap berikutnya,” ujar Kartika atau akrab disapa Tiko saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Sebagaimana diketahui, penyehatan Waskita masih terganjal restu dari para pemegang Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019. Surat utang ini memiliki nilai pokok Rp1,36 triliun yang belum dibayar perseroan.
Obligasi itu merupakan satu-satunya utang yang belum dapat direstrukturisasi oleh perseroan. Padahal, secara keseluruhan Waskita Karya telah merampungkan restrukturisasi 3 seri dari 4 obligasi senilai Rp3 triliun.
Di sisi lain, Tiko menambahkan bahwa sejalan dengan pidato perdana Presiden Prabowo, fokus Kementerian BUMN selanjutnya adalah mendukung swasembada pangan, ketahanan energi, dan transformasi digital untuk bantuan sosial
Baca Juga
“Kami akan membangun konsep yang mendukung program Pak Prabowo, sehingga nanti tugas-tugas jangka panjang seperti swasembada pangan dan ketahanan energi bisa kami capai dengan efektif,” pungkasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan salah satu fokus Kementerian BUMN adalah meningkatkan kerja sama dengan swasta.
Menurut Erick, dengan pasar yang semakin terbuka, akan tercapai titik keseimbangan baru antara BUMN, pihak swasta, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta investasi baik dari luar maupun dalam negeri.
Langkah itu ditempuh karena Erick menilai tingkat kewirausahaan Indonesia baru berada di level 3,4% atau tertinggal dari negara lain yang mencapai 5-8%.
“Peran BUMN nanti kita nanti terus dorong, bagaimana nanti perusahaan menengah naik kelas dan private sector juga kami buka kerja samanya,” ujar Erick Thohir.