Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratan Tata, Konglomerat India Tokoh Besar Tata Motors Meninggal Dunia

Ratan Tata meninggal dunia pada usia ke 86 tahun. Tata merupakan salah satu tokoh besar di Tata Group
Ratan Tata (kiri) berbincang dengan Perdana Menteri India Narendra Modi/ x.com Narendra Modi
Ratan Tata (kiri) berbincang dengan Perdana Menteri India Narendra Modi/ x.com Narendra Modi

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan ketua Tata Group, Ratan Tata, meninggal dunia pada usia 86 tahun. Sebelum meninggal Tata menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Mumbai.

Tata merupakan konglomerat India yang berhasil membawa Tata Group berkembang pesat ke panggung global dengan serangkaian akuisisi besar.

Perdana Menteri India Narendra Modi memuji Ratan Tata sebagai seorang pemimpin bisnis yang visioner, jiwa yang penuh kasih sayang, dan manusia yang luar biasa. 

"Sangat sedih atas kepergiannya. Pikiran saya bersama keluarga, teman, dan pengagumnya di saat yang menyedihkan ini,” kata Narendra dikutip dari X.com, Kamis (10/10/2024).

Latar Belakang Tata

Untuk diketahui, setelah lulus dengan gelar arsitektur di Universitas Cornell, Tata kembali ke India dan pada tahun 1962 mulai bekerja untuk kelompok yang didirikan oleh kakek buyutnya hampir seabad sebelumnya.

Dia bekerja di sejumlah perusahaan Tata, salah satunya Tata Motors Ltd. Perusahaan tersebut menorehkan prestasi dengan menghapus kerugian dan meningkatkan pangsa pasar di unit grup National Radio & Electronics Company.

Pada tahun 1991, Dia mengambil alih pimpinan konglomerat tersebut ketika pamannya J.R.D. Tata mengundurkan diri - tongkat estafet itu diserahkan tepat saat India memulai reformasi radikal yang membuka ekonominya bagi dunia dan mengawali era pertumbuhan tinggi.

Reuters melaporkan, dalam salah satu langkah pertamanya, Ratan Tata berupaya mengendalikan kekuasaan beberapa pimpinan perusahaan Tata Group, memberlakukan usia pensiun, mempromosikan orang yang lebih muda ke posisi senior, dan meningkatkan kendali atas perusahaan.

Dia mendirikan perusahaan telekomunikasi Tata Teleservices (TTML.NS) pada 1996 dan mengambil alih perusahaan IT Tata Consultancy Services (TCS.NS) pada 2004.

Namun untuk tumbuh dengan baik, grup tersebut memutuskan bahwa mereka perlu ekspansi ke luar negeri.

"Pencarian untuk pertumbuhan dan perubahan aturan dasar adalah untuk mengatakan bahwa kami dapat tumbuh melalui akuisisi yang sebelumnya tidak pernah kami lakukan," katanya dalam sebuah wawancara dengan Stanford Graduate School of Business pada tahun 2013.

Tata Grup akhirnya membeli perusahaan teh Inggris Tetley pada 2000 seharga US$432 juta dan pembuat baja Inggris-Belanda Corus pada 2007 seharga US$13 miliar, yang pada saat itu merupakan pengambilalihan perusahaan asing terbesar oleh perusahaan India. 

Tata Motors kemudian mengakuisisi merek mobil mewah Inggris Jaguar dan Land Rover dari Ford Motor Co (F.N) pada 2008 seharga US$2,3 miliar. Proyek kesayangannya di Tata Motors meliputi Indica - model mobil pertama yang dirancang dan dibuat di India - serta Nano, yang disebut-sebut sebagai mobil termurah di dunia. 

Dia menyumbangkan sketsa awal untuk kedua model tersebut.

Indica sukses secara komersial. Namun, Nano, yang dibanderol hanya 100.000 rupee (sekitar $1.200) dan merupakan puncak impian Ratan Tata untuk memproduksi mobil terjangkau bagi masyarakat India, terkendala oleh masalah keselamatan awal dan pemasaran yang buruk. Mobil itu dihentikan produksinya satu dekade setelah diluncurkan.

Ratan Tata tidak pernah menikah dan dikenal karena sikapnya yang pendiam, gaya hidup yang relatif sederhana, dan pekerjaan filantropisnya.

Sekitar dua pertiga dari modal saham Tata Sons, perusahaan induk grup tersebut, dipegang oleh yayasan filantropis. Kepemimpinannya di Tata tidak lepas dari kontroversi - terutama perseteruan publik yang sengit setelah perusahaan tersebut menggulingkan Cyrus Mistry, keturunan dari klan miliarder Shapoorji Pallonji, sebagai ketua Tata Sons pada 2016.

Tata Group mengatakan Mistry telah gagal membalikkan keadaan bisnis yang berkinerja buruk sementara Mistry menuduh Ratan Tata, yang merupakan ketua emeritus konglomerat tersebut, ikut campur dan menciptakan pusat kekuatan alternatif di grup tersebut.

Setelah Tata mundur dari Tata Group, Ratan Tata dikenal sebagai investor terkemuka di perusahaan rintisan India, mendukung banyak perusahaan termasuk perusahaan pembayaran digital Paytm (PAYT.NS), unit dari perusahaan taksi daring Ola, dan penyedia layanan rumah dan kecantikan Urban Company.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper