Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donald Trump Kembali jadi Sasaran Percobaan Pembunuhan, Tersangka Diamankan

Upaya pembunuhan terhadap Trump kembali terjadi hanya dua bulan setelah dia ditembak di Pennsylvania, yang mengakibatkan cedera ringan di telinga kanannya.
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat konferensi pers di Trump National Golf Club di Bedminster, New Jersey, Amerika Serikat, Kamis (15/8/2024). Bloomberg/Bing Guan
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat konferensi pers di Trump National Golf Club di Bedminster, New Jersey, Amerika Serikat, Kamis (15/8/2024). Bloomberg/Bing Guan

Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dilaporkan dalam kondisi selamat setelah adanya percobaan pembunuhan terjadi saat bermain golf di West Palm Beach, Florida.

Dilansir Reuters, Senin (16/9/2024), agen Secret Service menemukan seseorang yang membawa senjata di semak-semak dekat batas lapangan golf dan melepaskan tembakan kepada orang itu, yang berada beberapa ratus meter dari lokasi di mana Trump bermain.

Tersangka meninggalkan senjata api jenis AK-47 dan beberapa barang lain di TKP dan kabur menggunakan kendaraan, tetapi pada akhirnya dapat diamankan oleh petugas.

Upaya pembunuhan terhadap Trump Kembali terjadi hanya dua bulan setelah dia ditembak di sebuah rapat umum kampanye di Pennsylvania, yang mengakibatkan cedera ringan di telinga kanannya.

Kedua insiden tersebut menyoroti tantangan dalam menjaga keamanan kandidat presiden dalam kampanye yang sangat kompetitif dan terpolarisasi dengan hanya tersisa tujuh minggu sebelum pemilihan umum 5 November 2024.

Namun, belum diketahui dengan pasti apakah atau bagaimana tersangka tahu Trump sedang bermain golf saat itu, tetapi upaya penyerangan itu pasti akan menimbulkan pertanyaan baru tentang tingkat perlindungan yang diberikan kepadanya.

Beberapa media, seperti CNN, Fox News, dan The New York Times mengidentifikasi tersangka sebagai Ryan Wesley Routh, 58, dari Hawaii, mengutip pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya. Terkait informasi ini, FBI menolak berkomentar.

Reuters menemukan profil di X, Facebook, dan LinkedIn untuk Ryan Routh yang merupakan pria yang diidentifikasi sebagai tersangka oleh organisasi berita tersebut.

Tiga akun yang memuat nama Routh menunjukkan bahwa dia adalah pendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia. Dalam beberapa unggahan, dia tampak berusaha membantu merekrut tentara untuk upaya perang Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper