Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isi Tuntutan Ribuan Ojol yang Demo Serentak di Jabodetabek Besok Kamis (29/8)

Ribuan driver ojek online (ojol) akan melakukan aksi damai untuk menyerukan sejumlah tuntutan, pada Kamis (29/8/2024).
Persatuan ojek online (ojol) demo menolak penerapan jalan berbayar atau ERP di depan Balai Kota, Rabu (8/2/2023). JIBI/Bisnis-Nabil Syarifudin Alfaruq
Persatuan ojek online (ojol) demo menolak penerapan jalan berbayar atau ERP di depan Balai Kota, Rabu (8/2/2023). JIBI/Bisnis-Nabil Syarifudin Alfaruq

Bisnis.com, JAKARTA - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional (Garda) di wilayah Jabodetabek akan menggelar aksi demo secara serentak pada Kamis (29/8/2024) besok.

Tak hanya ojol, ribuan kurir juga ikut terjun ke jalan. Aksi ini dilakukan imbas dari para mitra yang tertekan perusahaan aplikasi. 

Ketua Umum Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan aksi damai ini dilakukan untuk mengutarakan keresahan mitra terhadap perusahaan dan pihak pemerintah.

“Menghormati dan mendukung aksi damai selagi tidak menimbulkan suatu gangguan kamtibmas sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para pengemudi ojol yang makin tertekan oleh perusahaan aplikasi,” kata Igun dalam keterangan resmi, Rabu.

Adapun salah satu tuntutan yang ingin disuarakan oleh yakni tentang status hukum ojek online yang dinilai masih ilegal tanpa adanya legal standing berupa Undang-Undang.

Tidak adanya legal standing dirasa bisa membuat perusahaan aplikasi berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh pemerintah. Hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra.

“Informasi dari rekan-rekan kami bahwa aksi akan diikuti sekitar 500-1.000 pengemudi ojol dari berbagai komunitas di Jabodetabek, dengan rencana pelaksanaan jam 12.00 dengan rute aksi Istana Merdeka, kantor Gojek di sekitar wilayah Petojo, Jakarta Pusat dan kantor Grab di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan,” ujarnya.

Harapan Garda Indonesia, perusahaan aplikasi juga hormati penyampaian pendapat dari para mitranya sebagai bentuk masukan yang perlu diperhatikan dan Pemerintah juga dapat menyimpulkan permasalahan yang terus berulang di ekosistem transportasi online ini.

Igun menyatakan bahwa Garda mendukung aksi damai tanpa adanya pemaksaan kehendak dengan paksaan offbid. Jadi baik pihak pelaksana aksi agar tetap patuhi aturan pelaksanaan aksi dan tidak memaksakan kehendak untuk pihak yang tidak ikut serta aksi agar offbid.

"Jika mau offbid silakan. Namun jika masih mau aktifkan aplikasi mencari pelanggan juga silakan, tapi baiknya tidak mendekat ke area yang sedang melakukan aksi," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper