Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti BRIN: Sikap Jokowi Berubah Jelang Lengser dari RI 1

Peneliti BRIN Ikrar Nusa Bhakti sudah memberi nasihat agar Presiden Jokowi tidak berada di 'dua kaki'.
Para pendemo membawa sejumlah alat demonstrasi pada aksi penolakan RUU Pilkada di Gedung DPR, Kamis (22/8/2024)/Anshary Madya Sukma
Para pendemo membawa sejumlah alat demonstrasi pada aksi penolakan RUU Pilkada di Gedung DPR, Kamis (22/8/2024)/Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ikrar Nusa Bhakti menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang justru makin banyak berubah menjelang akhir masa jabatannya.

Ikrar mengaku dirinya sudah mewanti-wanti kepada Jokowi agar tidak bermain di dua kaki karena akan membahayakan negara. Nasihat tersebut, kata Ikrar sudah disampaikan secara langsung maupun tulisan ke Jokowi tentang degradasi nilai pancasila yang telah dimuat disejumlah media cetak pada Oktober 2023.

"Saya sering nulis di koran di bulan Oktober 2023 itu, tulisan saya saat itu masih sangat mencintai Presiden kita, memberi nasihat agar presiden tidak berada di dua kaki," tuturnya  di agenda FGD Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara di Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Selain itu, Ikrar juga mengaku sudah berikan nasihat kepada Gibran Rakabuming Raka agar tidak macam-macam selama menjadi wakil presiden Prabowo Subianto pada periode 2024-2029. 

"Wapres terpilih [Gibran], saya juga memberi nasihat, jangan anda macam-macam, nanti anda gali lubang untuk kuburan anda sendiri," katanya.

Namun sayangnya, kata Ikrar, gerakan tidak taat etika yang dilakukan Jokowi beserta anaknya Gibran Rakabuming Raka masih terus dilanjutkan.

Menurutnya, hal tersebut bisa dilihat dari cara Jokowi merespon beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini seperti terkait Putusan Mahkamah Konstistusi (MK) dan revisi UU Pilkada di DPR yang diprotes masyarakat. 

"Termasuk Baleg DPR yang bikin sidang itu kemarin, seakan-akan Presiden itu orang yang seolah-olah tidak berdosa. Walaupun kalimat terakhir itu menunjukan presiden itu tidak mengerti atau tidak mau mengikuti konstitusi," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper