Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerbong Jokowi & Prabowo Jegal Anies dan Skenario Kotak Kosong Pilkada Jakarta 2024

Gerbong Jokowi dan Prabowo bermanuver untuk menjegal Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024. Skenario RK vs 'kotak kosong' bakal terwujud?
Edi Suwiknyo, Feni Freycinetia Fitriani, Jessica Gabriela Soehandoko
Rabu, 7 Agustus 2024 | 12:04
Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Joko Widodo (kanan) dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin 24 Juni 2024. ANTARA FOTO
Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Joko Widodo (kanan) dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin 24 Juni 2024. ANTARA FOTO

Bisnis.com, JAKARTA - Partai politik dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang merupakan gerbong Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, gencar melakukan manuver untuk menjegal jalan Anies Baswedan agar tak maju ke Pilkada Jakarta 2024. Akankah skenario calon KIM Plus lawan 'kotak kosong' terwujud? 

Perlahan tapi pasti, 'tangan kaki' Jokowi dan Prabowo Subianto bergerak menebar pengaruh di Pilkada serentak yang akan berlangsung pada November 2024. Salah satu wilayah yang menjadi 'target utama' tentu saja DKI Jakarta. 

Secara mengejutkan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Solidaritas (PSI) Kaesang Pangarep. Keduanya bertemu di di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Selasa siang (6/8/2024) untuk membahas kerja sama di Pilkada Jakarta 2024. 

Berdasarkan pantauan Bisnis, Kaesang datang sekitar pukul 13.45 WIB. Putra bungsu Presiden Jokowi itu disambut langsung oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan pengurus DPP PKB lainnya.

Saat tiba di kantor PKB, Kaesang tampak mengenakan menggunakan peci hitam, baku koko putih dan menggunakan sarung. Pertemuan keduanya berlangsung secara tertutup.

Sebelum ke PKB, ia telah mengunjungi markas partai politik lainnya, salah satunya adalah Partai Keadilan Sejahtera alias PKS.

Manuver Kaesang dan PSI yang menyambangi Ketua Umum Partai Politik pendukung Anies Baswedan menjadi sorotan. Seperti diketahui, Cak Imin merupakan pasangan Anies saat berlaga di Pilpres 2024. Pasangan AMIN kalah dari Prabowo-Gibran lantaran hanya memeroleh 24,95% dari total suara yang masuk. 

Jika PKB dan PKS resmi menerima 'pinangan' PSI bukan tidak mungkin Anies Baswedan batal mendapat tiket pencalonan Pilkada Jakarta 2024. 

Cak Imin mengucapkan selamat datang atas hadirnya Kaesang beserta seluruh rombongan DPP yang hadir di kantor PKB. 

“Tentu kami sangat senang dan terima kasih berkunjung ke kantor DPP PKB dengan niat yang sama untuk bersama-sama bersinergi di dalam peran kehidupan politik, demokrasi, dan pemerintahan serta negara bangsa,” jelas Cak Imin di DPP PKB pada Selasa (6/8/2024). 

Cak Imin menuturkan bahwa hal yang paling mendesak untuk dikerjasamakan adalah soal Pilihan Kepala Daerah. Pihaknya menyambut baik tawaran kerjasama, komunikasi follow up lebih detail dari beberapa kandidat atau calon pimpinan daerah, Baik Gubernur, Bupati, Wali Kota, beserta wakilnya. 

“Bahkan tadi sudah ada cocok-cocokan, sudah ada kerjasama di berbagai kabupaten dan kota,” jelasnya.

Senada dengan Cak Imin, Kaesang berharap agar kedua partai bisa bekerja sama. Khususnya di beberapa Pilkada seperti ada di Blora, Cilacap, Lamongan.

“Saya berharap PSI bisa berkolaborasi lagi nanti di Jawa Tengah maupun di DKI Jakarta,” pungkasnya.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep bersama dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Selasa (6/8/2024). JIBI/Jessica Gabriela Soehandoko
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep bersama dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Selasa (6/8/2024). JIBI/Jessica Gabriela Soehandoko

KIM Plus Usung Ridwan Kamil 

Politikus Partai politik pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 menginisiasi pembentukan koalisi super jumbo untuk menghadapi pemilihan gubernur alias Pilgub DKI Jakarta 2024. 

Nama koalisinya adalah Koalisi Indonesia Maju alias KIM Plus. Nantinya, KIM Plus akan terdiri dari partai politik pendukung Prabowo-Gibran antara lain Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PAN. Ada juga partai non parlemen antara lain PSI, Partai Garuda, PBB, Partai Gelora hingga partai non pendukung Prabowo-Gibran.

Sejauh ini partai non pendukung Prabowo-Gibran yang buka-bukaan telah mendapat tawaran untuk membentuk KIM Plus adalah PKB. PKB bahkan menyatakan bahwa masih terbuka untuk bergabung kendati telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan. 

Selain PKB, Nasdem juga berpotensi 'menyeberang' ke KIM plus karena kalau merujuk ke pernyataan salah satu elitenya, Ahmad Sahroni, pencalonan Anies sebagai cagub juga belum pasti. Kata dia, tergantung restu dewa-dewa.

Alhasil di luar PKB dan Nasdem, hanya ada dua partai yang belum menyatakan sikap untuk bergabung ke KIM Plus, yakni PKS dan PDIP. Dua partai ini adalah pemilik suara terbesar di parlemen Jakarta berdasarkan hasil pemilihan legislatif 2024 lalu. PKS adalah pemenang, PDIP sebagai runner up.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah pembentukan KIM Plus untuk menjegal Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk maju sebagai bakal calon gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.

Dia menjelaskan KIM Plus yang terdiri oleh partai politik yang sebelumnya tergabung dalam KIM saat Pilpres 2024 dan partai politik tambahan itu dibentuk untuk kemajuan Indonesia ke depannya.

"Ini dibentuk untuk kemajuan Indonesia ke depan, tidak hanya sebatas Pilkada," kata Dasco dilansir dari Antara, Senin (5/8/2024).

Menurutnya, saat ini kondisi politik Indonesia masih berada pada alam demokrasi. Dia pun tidak akan bisa melarang partai-partai lainnya untuk mengusung calon-calon tertentu.

Dasco pun memastikan bahwa KIM Plus itu sudah menyepakati bahwa akan mengusung Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024. Mengenai pendampingnya, menurutnya akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid merespons soal hadirnya Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk menjegal Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. 

Jazilul Fawaid, atau Gus Jazil, menjawab hadirnya KIM Plus untuk melakukan kerja sama dan kolaborasi dalam pemerintahan ke depan dan sebagian dimulai dari Pilkada Jakarta. 

“Kan kita ingin Pilkada berjalan lancar, apalagi di DKI Jakarta, [agar] tidak ada riuh-riuh, supaya semuanya lancar,” pungkas Guz Jazil, ketika ditemui di  di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Selasa (6/8/2024). 

Terkait respon soal peluang kotak kosong yang dapat memundurkan demokrasi, dia kemudian menjawab bahwa demokrasi memang terus mengalami kemunduran. 

Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Skenario RK vs Kotak Kosong

Analis Komunikasi Politik dan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Budi Satrio menilai peluang Ridwan Kamil untuk melawan kotak kosong di Pilgub DKI Jakarta 2024 kian terbuka seiring dengan siasat dari parpol yang tergabung di KIM Plus. 

Dia menyebut langkah Anies Baswedan untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta masih belum pasti. Pasalnya, PKB dan Nasdem dua partai yang telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies, justru mulai berbalik arah 

“Memungkinkan dong, apalagi parpol gencar menggunakan demokrasi siasat. Namun, peluang RK masih terbuka untuk melawan Anies Baswedan atau jagoan dari PDIP, Ahok misalnya,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (6/8/2024).

Meski begitu, dia menyayangkan langkah beberapa partai politik (parpol) yang saling menahan calon untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Menurutnya, hal tersebut akan membatasi ruang demokrasi bagi masyarakat.

“Strategi saling menyandera sehingga tidak ada yang bisa bergerak di awal sehingga demokrasi siasat ini merugikan masyarakat, tidak bisa menentukan calonnya,” tandas Hendri.

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menegaskan wacana Pilkada Jakarta 2024 yang kemungkinan hanya diikuti oleh calon tunggal atau lawan kotak kosong merupakan sebuah dinamika politik yang baik untuk terus diawasi.

Meski begitu, JK menekankan bahwa masih ada waktu hampir satu bulan untuk sampai masuk ke tahapan pendaftaran calon kepala daerah. Mengingat, pendaftaran calon kepala daerah dimulai pada 27-29 Agustus 2024.

“Ya kan masih ada waktu hampir satu bulan, tentu ada dinamikanya,” tuturnya di Puri Agung Convention Hall, Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Senin (5/8/2024).

Politisi senior Golkar itu melanjutkan bahwa saat ini setiap pihak dapat memperhatikan perkembangan kontestasi politik yang berjalan.

Namun, JK enggan berandai-andai apabila Pilkada Jakarta benar-benar terjadi dengan calon tunggal. JK meminta masyarakat agar sabar untuk menunggu proses politik yang sangat dinamis.

“Ya tunggu lah,” pungkas JK.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper