FIGUR ALTERNATIF
Kekuatan pasangan Khofifah-Emil untuk menghadapi Pilkada Jatim 2024 tampaknya tidak jauh berbeda dari Pilkada 2018. Hal itu antara lain tercermin dalam survei yang dirilis lembaga Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) pada Mei 2024.
Dalam rilis survei bertajuk ‘Meneropong Lawan Khofifah’ pada pekan lalu, ARCI melaporkan figur Khofifah dan Emil masih menempati urutan teratas dalam hal tingkat elektabilitas di Pilgub Jatim 2024.
Direktur ARCI, Baihaki Sirajt menjelaskan dalam survei yang dilakukan pada 1–10 Mei 2024, pihaknya beberapa kali menanyakan pilihan responden ihwal calon potensial untuk Pilkada Jatim 2024. Dalam pilihan pertama, misalnya, Khofifah mampu unggul hingga 42,1% mengalahkan Anwar Sadad (13,8%), Ahmad Fauzi (11,2%), KH Marzuki Mustamar (10,7%) dan Ida Fauziyah (9,2%).
Saat ARCI mengerucutkan pilihan calon Gubernur Jatim 2024, Khofifah tetap unggul dengan elektabilitas lebih tinggi yakni 49,3% dibandingkan KH Marzuki Mustamar (20,5%) dan Anwar Sadad (17,7%).
“Secara elektabilitas Khofifah Indar Parawansa masih mendominasi baik secara personal maupun dipasangkan dengan beberapa calon wakil Gubernur,” jelasnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Sementara untuk wakil Gubernur, nama Emil Dardak tampak unggul dengan 35,7% elektabilitas. Dia unggul dari Ahmad Fauzi yang meraup 31,3%, sedangkan calon lainnya meraih di bawah 10% yakni Thoriqul Haq (9,1%), Heru Djahdjono, (6,6%), Kharisma Febriansyah (5,2%), Bayu Airlangga (4,7%) Muhammad Nur Arifin (3,9%) dan Hanindhito Himawan (0,7%).
Baca Juga
Adapun survei ARCI tersebut menunjukkan bahwa bahwa KH. Marzuki Mustamar akan menjadi alternatif lawan dari Khofifah di Pilkada Jatim 2024.
Menurut Baihaki, KH. Marzuki Mustamar akan menjadi figur yang dapat meraup suara dari kalangan Nahdliyin. Dengan begitu, jelas dia, KH. Marzuki Mustamar akan menjadi lawan yang seimbang bagi Khofifah untuk meraup suara dari kalangan NU.
“Kekuatan NU di Jawa Timur akan terbelah jika lawan Khofifah muncul dari Tokoh Nahdliyin,” jelasnya.
PKB pun telah mewacanakan dukungan terhadap KH. Marzuki Mustamar untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jatim 2024.
Kendati begitu, Baihaki mengatakan PKB harus berhati-hati dalam pemilihan figur cawagub di Pilkada Jatim 2024. Alasannya, Emil Dardak, cawagub petahana, memiliki basis suara yang kuat di area Mataraman.
Istilah ‘Mataraman’ merujuk pada suatu wilayah kebudayaan di Jawa Timur yang meliputi bekas wilayah Karesidenan Madiun dan Kediri karena wilayah tersebut pernah dikuasai oleh Kesultanan Mataram.
Bagi Baihaki, opsi terkuat yang mungkin bisa dipertimbangkan adalah Tri Rismaharini. Menurutnya, Risma merupakan figur yang sudah dikenal luas di Jatim, bahkan secara nasional. Risma diyakini dapat menambah basis pemilih bila dipasangkan dengan KH. Marzuki Mustamar.
Dengan kata lain, opsi tersebut akan terwujud bila PKB pada akhirnya berkoalisi dengan PDIP untuk Pilkada Jatim 2024.