Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) diminta mengantisipasi terjadi penumpukan jamaah haji asal Indonesia saat berada di Muzdalifah.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily menyarankan Kemenag menyiapkan tim yang bersiaga menjemput jamaah haji asal Indonesia. Dia minta para petugas haji Kemenag memastikan ketersediaan air minum di tenda-tenda jemaah dan kebutuhan dasar seperti makan dan minum.
"Kami meminta agar petugas ada di titik-titik penjemputan di Muzdalifah dipastikan mereka stand by dan terus berkomunikasi dengan jemaah sehingga pengaturannya bisa cepat dan tanggap," tutur Ace di Jakarta, Minggu (16/6).
Selain itu, dia mengingatkan pentingnya memperhatikan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Menurut Ace, petugas Kemenag harus memprioritaskan jemaah haji asal Indonesia yang sudah lansia dan berisiko tinggi dalam pergerakan ini.
"Lokasi tenda mabit ke jamaroh mina itu cukup jauh, sekitar 3-4 kilometer. Kami minta agar disediakan golf car dan kursi roda untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan jemaah lansia," katanya.
Dia juga menekankan pentingnya antisipasi terhadap potensi peningkatan angka kematian selama puncak haji. Berdasarkan data sebelumnya, kata Ace, angka kematian cenderung meningkat pada saat puncak ibadah haji.
Baca Juga
"Dari data atau pola selama ini, puncak ibadah haji justru menimbulkan kenaikan angka meninggal. Seperti tahun lalu, ada kenaikan pada saat puncak haji," ujarnya.