Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Putuskan Hari Raya Iduladha 17 Juni, Beda dengan Arab Saudi 16 Juni 2024

Kembali beda, ini hasil sidang isbat hari raya Iduladha 2024 mendatang
Pemerintah melalui sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama menetapkan bahwa Hari Raya Iduladha 1444 H akan jatuh pada pada Senin (17/6/2023)/Bisnis-Dany Saputra
Pemerintah melalui sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama menetapkan bahwa Hari Raya Iduladha 1444 H akan jatuh pada pada Senin (17/6/2023)/Bisnis-Dany Saputra

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Agama memutuskan hari raya Iduladha 1445 H atau 2024 jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.

Kemenag dalam hasil sidang isbat hari ini, memutuskan jika 1 Dzulhijjah jatuh pada besok Sabtu 8 Juni 2024.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, keputusan tersebut ditetapkan usai pihaknya melakukan rukyatul atau pemantauan hilal di 114 titik di seluruh Indonesia serta hisab atau perhitungan astronomi pada beberapa waktu lalu.

“Sidang Isbat secara mufakat menetapkan bahwa 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada Sabtu (8/6/2024) dan inshaAllah Hari Raya Iduladha jatuh pada Senin (17/6/2024),” ujarnya di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (7/6/2023).

Ini artinya, perayaan hari raya Iduladha 2024 sama dengan Muhammadiyah yang sebelumnya telah menentukan lebaran haji pada 17 Juni 2024.

Sementara itu, pemerintah Arab Saudi sebelumnya memutuskan Iduladha pada 16 Juni 2024. Ini artinya perayaan iduladha di Indonesia akan berbeda dengan di Arab Saudi.

Arab Saudi juga telah menentukan awal Dzulhijjah pada 7 Juni 2024, dan awal ibadah haji pada 14 Juni 2024.

Perbedaan antara Indonesia dengan Arab Saudi juga terjadi pada tahun lalu, dimana Indonesia menetapkan hari raya Iduladha pada Indonesia jatuh pada 29 Juni 2023, sedangkan di Arab Saudi pada 28 Juni 2023.

Dilansir dari laman Kemenag, pada 7 Juni 2024 atau 29 Zulkaidah 1445, di seluruh wilayah Indonesia, ketinggian hilal berada di atas ufuk antara 7° 15.82' (tujuh derajat lima belas koma delapan puluh dua menit) sampai 10° 41.09' (sepuluh derajat empat puluh satu koma sembilan menit), dengan sudut elongasi antara 11°34.83' (sebelas derajat tiga puluh empat koma delapan puluh tiga menit) sampai 13°14.47' (tiga belas derajat empat belas koma empat puluh tujuh menit). Hal tersebut sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan MABIMS," katanya.

Dalam posisi tersebut, berdasarkan data dan perhitungan, posisi hilal sudah berada di atas kriteria Imkanur rukyat. "Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat," imbuh Adib.

Dengan demikian, Adib menambahkan, hasil perhitungan Imkanur rukyat ataupun Wujudul Hilal penentuan awal bulan Zulhijah berpotensi memiliki kesamaan. Sehingga, di tahun ini, umat Muslim di Indonesia diperkirakan dapat merayakan hari Iduladha secara serentak. Kendati begitu, Adib menekankan untuk menunggu hasil Sidang Isbat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper