Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi membeberkan sejumlah langkah prioritas Indonesia untuk membantu mengatasi konflik di Gaza, Palestina.
Sejumlah poin-poin prioritas tersebut disampaikannya saat melakukan rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Rabu (5/6/2024).
Pertama, kata Menlu Retno, mendorong terciptanya gencatan senjata segera dan permanen. Sebab, tanpa gencatan senjata upaya perbaikan situasi tidak akan terwujud.
Selain itu, Retno juga menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyampaikan proposal mengenai gencatan senjata yang terbagi dalam tiga tahap, pada 31 Mei 2024.
"Isu ceasefire [gencatan senjata] inilah yang sudah terus diperjuangkan Indonesia dari sejak awal dan kita akan melihat bagaimana Israel menanggapi usulan dari Presiden Biden ini," ucapnya, di Komisi 1 DPR RI, pada Rabu (5/6/2024).
Kedua, dia mengatakan pentingnya terus mendorong kelancaran bantuan kemanusiaan dan mendukung kerja Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Baca Juga
Retno menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendorong negara lain untuk terus memberikan dukungan terhadap UNRWA dan menurutnya UNRWA memiliki tanggung jawab hampir enam juta pengungsi.
Adapun dari sisi Indonesia, dia menyatakan akan terus berkomitmen untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan baik langsung maupun melalui UNRWA. Menurutnya, bantuan untuk UNRWA telah ditingkatkan beberapa kali, tetapi pihaknya akan terus meningkatkan pasokan ke depan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
"Jadi bantuan yang kita berikan adalah demand and needs driven assistance, dan bantuan kita sudah berikan baik melalui darat maupun melalui udara," ujarnya.
Ketiga, Menlu RI mengatakan perlunya mendesak agar semua keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) dipatuhi oleh Israel.
"Di sini dewan Keamanan PBB yang memegang enforcing power memiliki peran yang sangat penting harapan kita pada saatnya dewan Keamanan PBB dapat membuat sebuah keputusan yang dapat memaksa Israel untuk patuh menjalankan keputusan ICJ," tambahnya.
Keempat, Retno menekankan harus terus mendorong lebih banyak negara untuk mengakui negara Palestina.
Kelima, dia menyampaikan perlu untuk terus berusaha, berupaya agar proses keanggotaan Palestina di PBB dapat segera dirampungkan.
Terakhir atau keenam, menurutnya, poin yang sangat penting adalah terus mendorong agar implementasi two state solution dapat dijalankan.
"Perjuangan Palestina mungkin masih akan panjang, perjuangan Indonesia dan dunia internasional untuk membantu Palestina juga masih akan panjang, di sinilah diperlukan sebuah konsistensi dan diperlukan sebuah keberpihakan terhadap keadilan perdamaian dan kemanusiaan," katanya.