Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Viral Kereta Cepat Whoosh Sepi Penumpang, Solusi Luhut Tetap Bikin RI Nyicil Utang 45 Tahun ke China

Belakangan sedang viral kabar yang menyebut bahwa Kereta Cepat Whoosh yang akhir tahun lalu diresmikan Jokowi, sepi penumpang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (dari kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu memberikan pemaparan dalam konferensi pers tentang insentif kendaraan listrik di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Utang Indonesia Tetap

Sebagaimana diketahui, tujuan subsidi adalah untuk menurunkan harga tiket yang melambung tinggi. Nantinya, strategi ini tentu akan menarik minat masyarakat agar menggunakan kendaraan umum seperti LRT dan Kereta Cepat.

Apalagi, harga tiket Kereta Cepat dianggap mahal oleh sebagian orang.

Namun yang perlu diketahui, solusi Luhut tersebut tidak membuat utang Indonesia ke China berubah. Indonesia tetap harus nyicil utang 45 tahun kepada Tiongkok.

Ya, untuk membuat kereta cepat Whoosh yang menghubungkan Jakarta-Bandung, Indonesia berutang besar pada China Developmet Bank.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan nilai utang Kereta Cepat yang dikucurkan oleh China Development Bank (CDB) ke KAI telah disepakati sebesar US$542,7 juta atau setara Rp8,41 triliun (kurs US$1 = Rp15.500). 

“Nilai pinjaman terdiri dari US$325,6 juta dalam denominasi dolar AS dan ekuivalen US$217 juta dalam bentuk renminbi [RMB],” kata Didiek.

Dia menambahkan tingkat suku bunga untuk masing-masing pinjaman mata uang juga berbeda. Pinjaman berdenominasi dolar AS bunganya 3,2%, sedangkan loan dalam RMB 3,1%.

Didiek mengatakan tingkat suku bunga yang telah disepakati bersifat flat dengan tenor 45 tahun. Tenor utang tersebut bertambah dibandingkan dengan pembicaraan antara Pemerintah Indonesia dan China pada November 2023.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper