Bisnis.com, JAKARTA – Gelombang besar petani Jerman turun ke jalanan sekitar Gerbang Brandenburg, Berlin pada Senin (15/1/2024) waktu setempat, dalam aksi protes terhadap rencana pemerintah perihal kenaikan pajak di bidang pertanian.
Mengutip Reuters pada Senin (15/1/2024), demonstrasi tersebut diperkirakan melibatkan 3.000 unit traktor, 2.000 truk, dan 10.000 orang dari seluruh penjuru Jerman.
Aksi ini dianggap sebagai puncak tekanan terhadap koalisi politik Kanselir Jerman Olaf Scholz yang telah berlangsung selama sepekan terakhir, yang dipicu oleh kekacauan anggaran dan peningkatan kekuatan politik sayap kanan.
Merespons unjuk rasa kali ini, Menteri Keuangan Christian Lindner berencana untuk menyampaikan pidato kepada para demonstran. Para pemimpin partai koalisi Scholz juga dikabarkan telah mengundang perwakilan pengujuk rasa untuk melakukan dialog.
Sebelumnya, karena berada pada posisi yang tidak menguntungkan, pemerintah Jerman telah sepakat untuk tidak menghapus potongan pajak untuk kendaraan pertanian baru maupun menghapuskan subsidi solar untuk sektor pertanian.
Di sisi lain, para petani yang mendapatkan dukungan vokal dari oposisi konservatif dan sayap kanan mengatakan bahwa kebijakan tersebut belum mampu menjamin nasib petani.
Baca Juga
"Petani akan mati. Masyarakat harus memahami bahwa ada akan lebih banyak pangan yang diimpor jika subsidi tidak dipulihkan,” kata petani Karl-Wilhelm Kempner dalam demonstrasi di Cologne, Minggu (14/1/2024), sebagaimana dikutip dari Reuters.
Pemerintah Jerman dinilai menunjukkan sikap berdamai di tengah kekhawatiran bahwa perdebatan politik tersebut akan menjadi radikal dan demonstrasi itu berubah menjadi kekerasan.
Pekan lalu, gangguan yang disebabkan oleh unjuk rasa dan pemogokan di bidang kereta api dianggap merugikan partai-partai koalisi dalam pemilu, dan justru mendongkrak dukungan terhadap partai sayap kanan Jerman, Alternative für Deutschland.
Dalam sebuah video siniar pada Sabtu (13/1/2024), Scholz mengatakan bahwa pemerintah telah mendengarkan tuntutan petani dan berkompromi.
“Kami telah mempertimbangkan argumen para petani dan merevisi proposal kami dalam sebuah kompromi yang baik,” katanya.