Bisnis.com, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD menaruh perhatian terhadap kesejahteraan prajurit TNI dan Polri.
Mereka berkomitmen untuk menyediakan program kuliah gratis bagi anak prajurit TNI dan anggota Polri di perguruan tinggi negeri. Program itu masuk dalam 21 program prioritas Ganjar-Mahfud.
"Kuliah gratis untuk anak prajurit dan Bhayangkara," ujar Mahfud dalam Konsolidasi Nasional TPN Ganjar-Mahfud yang mengusung tema 45 Hari Menuju Kemenangan di Ballroom, Djakarta Theater, Sabtu (30/12/2023).
Lebih lanjut, Ganjar-Mahfud juga mengungkapkan latar belakang program kuliah gratis tersebut muncul. Menurutnya, baik dirinya dan Ganjar sangat memahami kehidupan prajurit TNI dan anggota Polisi yang sulit jika berpangkat rendah.
"Sebagai anak polisi pangkat terendah Mas Ganjar paham betul sulitnya. Saya juga sebagai Menko Polhukam dari sipil, saya kerap berinteraksi dengan TNI dan Polri termasuk para pengawal keseharian saya yang sekarang ini ada di sini," kata Mahfud dalam acara yang sama.
Pada kesempatan yang berbeda, Ganjar juga menyoroti kesejahteraan para prajurit TNI jelang debat debat ketiga capres yang salah satu temanya terkait pertahanan.
Usai menghindari acara Sarasehan Nasional GMNI di kawasan Stadion GBK Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/12/2023) misalnya, Ganjar mengkritisi sektor pertahanan yang ditangani calon presiden nomor urut 2 sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ganjar merasa kesejahteraan prajurit belum mendapatkan banyak perhatian khusus.
"Kita tahu, dunia berubah, pertahanan kita sampai hari ini kondisinya seperti ini, dan masing-masing angkatan rasa-rasanya perlu mendapat perhatian," ujar Ganjar.
Selain itu, program tersebut juga menjadi bukti apresiasi negara terhadap loyalitas dan pengabdian para prajurit TNI dan Polri bagi bangsa dan negara.
Pemerhati militer dari Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS) Mufti Makarim menyambut baik program tersebut. Menurutnya, salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh para anggota TNI dan Polri yang sudah berkeluarga merupakan pembiayaan pendidikan anaknya.
"Memang prajurit dan bhayangkara memiliki tantangan tersendiri untuk mampu membiayai pendidikan tinggi anak-anak mereka," ujar Mufti kepada Bisnis, Kamis (4/1/2024).
Dia meyakini program tersebut bisa menjadi penghargaan atas pengabdian para prajurit TNI dan Polri. Dengan begitu, lanjut Mufti, bisa berdampak positif ke kinerja mereka.
"Juga memotivasi untuk dapat bekerja profesional," jelasnya.
Oleh sebab itu, sebagai suatu program, Mufti merasa tidak ada yang salah untuk lebih mempermudah dan mensejahterakan para prajurit TNI dan Bhayangkara.