Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Aljazair Ahmad Attaf, saat kunjungannya ke Aljazair, Rabu (20/12/2023).
Dia mengatakan dalam pertemuan bilateral tersebut, menyoroti tiga kerja sama penting dengan Indonesia dengan Aljazair.
Pertama, tentang kerja sama perdagangan. Retno menyatakan bahwa Aljazair merupakan salah satu dari 5 mitra dagang utama Indonesia di Afrika.
"Volume perdagangan kami terus meningkat sebesar 15,77% setiap tahunnya. Namun, volume perdagangan bilateral kita belum mencerminkan potensi sebenarnya," katanya, saat Press Briefing, Rabu (20/12/2023).
Dia mengatakan bahwa untuk meningkatkan perdagangan dua arah dan memastikan perdagangan yang lebih berkelanjutan dan seimbang, Indonesia mengusulkan Perjanjian Perdagangan Preferensial antara kedua negara, dan saya meminta dukungan Menteri Attaf.
Kedua, pada sektor energi. Menlu RI menyatakan senang karena dapat menandatangani MoU kerjasama energi dan pertambangan pada Rabu (20/12/2023).
"MoU ini akan memperkuat kerja sama G2G dan mendorong kerja sama B2B dan investasi di sektor energi. Indonesia adalah mitra yang baik bagi Aljazair dalam kerja sama energi," ujarnya.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, Pertamina, telah menjadi mitra terpercaya bagi Aljazair dalam industri minyak dan gas.
"Komitmen kami terhadap investasi tetap ada. Oleh karena itu, kami menyambut baik rencana investasi lain dari Pertamina sebesar US$900 juta (Rp13,9 triliun) hingga tahun 2048 di sektor energi Aljazair," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa Pertamina siap terus memperluas investasinya di Aljazair, termasuk di bidang baru seperti kilang dan dekarbonisasi.
"Kami juga berharap dapat memperluas kerja sama ekonomi di luar sektor perminyakan melalui berbagai proyek bersama di bidang ketenagalistrikan, pertambangan, energi terbarukan, dan Menteri Attaf juga menyebutkan tentang pertanian, perikanan, dan sektor lainnya," tambahnya.
Ketiga, pada mekanisme bilateral. Retno mengatakan bahwa kedua Menlu telah sepakat untuk mengaktifkan kembali mekanisme bilateral termasuk pertemuan Komisi Gabungan Tingkat Menteri dan konsultasi bilateral tingkat Pejabat Senior. Keduanya akan digelar di Jakarta, Indonesia, pada paruh pertama 2024.
"Mekanisme ini sangat penting dalam upaya kita untuk melihat kemajuan dan mengatasi tantangan dalam kerja sama kita," ujarnya.
Seperti diketahui, Menlu RI mengatakan bahwa tahun ini menjadi tahun yang penting bagi kedua negara karena memperingati 60 tahun hubungan diplomatik.
Dia menekankan bahwa Aljazair adalah teman baik Indonesia. Ikatan kedua negara telah dibina oleh para founding fathers, sejak tahun-tahun awal berdirinya kedua negara.
Adapun kunjungan Menlu RI ke Aljazair juga didampingi oleh tim dari Pertamina, sebuah BUMN migas asal Indonesia.