Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku kaget ketika mengetahui data sebuah lembaga riset internasional bahwa tingkat stres guru lebih tinggi dibandingkan pekerjaan lainnya.
Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di Indonesia tersebut dalam Puncak Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini, Sabtu (25/11/2023).
“Menurut sebuah lembaga riset internasional, ini yang saya baca di RAND Corporation tahun 2022, saya kaget juga setelah membaca bahwa tingkat stres guru itu lebih tinggi dari pekerjaan yang lain,” katanya sebagaimana dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden RI, Sabtu (25/11/2023).
Dirinya kemudian membeberkan penyebab guru menjadi profesi yang paling rentan mengalami stres. Berdasarkan data tersebut, setidaknya terdapat tiga faktor yang berpengaruh.
“Di situ disebutkan antara lain karena perilaku siswa, juga karena perubahan kurikulum. Hati-hati, Pak Mendikbud,” candanya, disambut tawa para hadirin.
Kendati demikian, dia berpendapat bahwa kurikulum memang harus berubah, utamanya karena disrupsi teknologi yang menuntut perubahan di berbagai bidang, tak terkecuali pendidikan.
Baca Juga
“Setiap hari berubah, berubah, berubah terus. Dan juga karena perkembangan teknologi. Jadi ada tiga, yang pertama karena perilaku siswa, yang kedua karena perubahan kurikulum, yang ketiga karena perkembangan teknologi,” papar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Itu sebabnya, Jokowi mendorong agar para guru turut berpartisipasi aktif dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi di era saat ini.
“Karena, apa pun, semua guru harus mengikuti perubahan teknologi yang ada,” tuturnya.